Melatih anak berkebutuhan khusus memanglah tidak mudah karena dibutuhkan kesabaran dan kedisplinan, Seperti kisah dari pelatih beserta guru dari (UPT) Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Malang yaitu Budiono, S.Pd yang melatih atlet tuna netra ditempat ia bekerja.
Budiono atau kerap disapa pak Bud ini melatih beberapa cabor atletik di RSBN Malang seperti lari, lempar lembing, lempar cakram, tolak peluru dan lompat jauh.
Terkadang tugas Budiono memanglah tidak mudah karena ketika melatih sering kali menghadapi tantangan baru seperti harus menjadi guide atlet lari contohnya
“ Saya dulu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berlatih menjadi guide atlet lari karena saya harus mengatur langkah dan menuntun atlet tunanetra agar tidak terjatuh jika berlari sehingga feeeling pun harus ikut bermain” ucapnya
Beliau juga menyebutkan bahwa sesi latihan yang diberikan kepada atlet tunanetra dilakukan 5x dalam seminggu pada saat ada event, serta 2x latihan dalam seminggu ketika tidak event kecuali hari sabtu dan minggu.
Ditahun 2022 melalui (National Paralympic Commite Indonesia) kabupaten malang kemarin ia mengirim atletnya yang dia latih Sebanyak enam atlet disabilitas netra (DISTRA) Malang yang mengikuti latihan persiapan kejuaraan Paralympic Provinsi Jatim, antara lain, Ali Rido, Milatun, Awalul Safi’i, Rahman, Candra, dan Imam.
Beliau berharap bahwa kelurga difabel dan pemerintah daerah memberi kesempatan bagi kaum difabel khususnya bisa bergabung dengan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang dibawah naungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur agar mendapat pelayanan dan rehabilitasi sosial serta peningkatan kapabilitas minat bakat serta kerampilan bagi masa depan kawan disabilitas netra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H