Mohon tunggu...
Kelompok 11 Sugih Mukti
Kelompok 11 Sugih Mukti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sugih Mukti

Insan Yang Bijak, Pencipta Kesejahteraan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Rangkaian Kegiatan KKN Virtual Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Kelompok 11 Sugih Mukti

2 September 2021   16:36 Diperbarui: 2 September 2021   16:46 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia masih berjuang dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sampai saat ini banyak kegiatan yang dilakukan hanya dirumah saja, seperti tutupnya beberapa perkantoran, banyaknya sekolah dan kampus yang dialihkan kegitan belajar mengajarnya dari rumah, serta pembatasan aktivitas masyarakat untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ini. Ada banyak cara yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat seperti sosialisasi 3M, program vaksinasi, pembatasan aktivitas dan lain sebaginya. Serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran efek social distancing pada kelompok rentan. Metode penulisan menggunakan studi literatur sederhana, Hasilnya memperlihatkan bahwa peran orang tua selama masa isolasi adalah hal terpenting bagi anak. 

Ibu hamil sendiri memiliki perubahan fisiologis dan psikologis yang tidak menentu, sehingga diperlukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan unik yang dimiliki oleh ibu hamil. Kelompok lansia menjadi kelompok paling berisiko menularkan dan tertular virus, isolasi dianggap tepat, namun harus tetap memperhatikan kebutuhan lansia sesuai tingkat kemandiriannya. Social distancing berdampak signifikan pada kelompok rentan, untuk itu diperlukan keseriusan dan kerjasama setiap lini.

Risiko komplikasi dari COVID-19 lebih tinggi pada beberapa populasi rentan, terutama lanjut usia, individu yang menderita kelemahan, atau yang memiliki beberapa kondisi kronis. Risiko kematian meningkat dengan bertambahnya usia, dan juga lebih tinggi pada mereka yang memiliki diabetes, penyakit jantung, masalah pembekuan darah, atau yang telah menunjukkan tanda-tanda sepsis. 

Dengan tingkat kematian rata-rata 1%, tingkat kematian meningkat menjadi 6% pada orang dengan kanker, menderita hipertensi, atau penyakit pernapasan kronis, 7% untuk penderita diabetes, dan 10% pada penderita penyakit jantung. Sementara tingkat kematian di antara orang berusia 80 atau lebih berisiko 15% lebih tinggi. Kelompok rentan adalah kelompok masyarakat yang mudah terpapar pada kondisi kesehatan yang rendah, yang termasuk ke dalam kelompok ini antara lain : kelompok minoritas, masyarakat yang tidak memiliki asuransi kesehatan, kelompok masyarakat pengidap HIV / AIDS, anak – anak, lansia, masyarakat miskin, dan para gelandangan. 

Menurut UU 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam pasal 5 disebutkan Setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya.Karena banyak kelompok yang terpinggirkan sering tidak mempercayai sistem layanan kesehatan dan memiliki keengganan untuk menghubungi tenaga kesehatan. Status sosial ekonomi rendah (Perbedaan dalam pendapatan dan pencapaian pendidikan dikaitkan dengan harapan hidup yang lebih pendek, status kesehatan yang lebih buruk; Kurangnya asuransi kesehatan; dan perbedaan ras / etnis) adalah salah satu penyebab terbesar dari status kesehatan yang buruk sebagian besar populasi rentan (16).

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA'45) Jakarta mengadakan program Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Beranggotakan 21 orang Mahasiswa/i dari berbagai Fakultas seperti fakultas Farmasi, Ilmu Pemerintahan, Komunikasi, Hubungan Internasional, serta Ekonomi & Bisnis dengan Koordinator Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Bapak Samsul Ode S.IP, M.Si. dan Pak Benediktus Dalupe S.IP. M.IP, selaku Dosen Pembimbing Lapangan kegiatan KKN UTA'45 Jakarta.

1. Sentra Vaksinasi UTA'45 Jakarta

Vaksinasi sentra yang dilaksanakan di kampus UTA’45 Jakarta, sebagai bentuk kolaborasi antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di wilayah Jakarta Utara. Pelaksanaan vaksinasi ini diselenggarakan hampir 2 minggu yaitu pada tanggal 21-30 Juni 2021 vaksin yang digunakan Astra Zaneca (pada tanggal 21-25 Juni 2021 ) dan Sinovac ( pada tanggal 28-30 Juni 2021 ) dengan target peserta vaksinasi mencapai 3.376 orang, meskipun peserta vaksinasi yang banyak tiap harinya tetapi protocol kesehatan sangat dijaga ketat bagi panitia dan peserta sentra vaksinasi ini.

2. Pembagian Masker dan Tisu Alkohol di Area Vaksinasi UTA’45 Jakarta

Dalam rangka mengapresiasi masyarakat umum yang antusias untuk memberantas penyebaran covid-19. Manfaat pembagian masker dan tisu Alkohol ini untuk mencegah terpaparnya penyakit virus corona covid-19. Salah satunya ialah. Memberi perlindungan berupa kekebalan pada tubuh agara tidak tertular /sakit berat akibat covid-19 dengan cara melakukan vaksinasi serta kami Kelompok Sugih Mukti membagikan Pandemi Kit seperti masker dan tisu alcohol ketika peserta telah menyelesaikan observasi vaksin tersebut.  

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

3. Kolaborasi Live Instagram (@kknsugihmukti dan @patutpatuhpatju45)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun