Mohon tunggu...
Azzahra Widia
Azzahra Widia Mohon Tunggu... Lainnya - sebuah mahasiswi di kampus jakarta

hanya ingin menulis dan memberikan pendapat

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pemilu Bersifat "Rahasia", Benarkah?

11 Desember 2023   13:24 Diperbarui: 11 Desember 2023   13:42 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilihan umum adalah salah satu cara untuk terciptanya demokrasi , disini setiaap warga negara memiliki peran yang sangat penting dan menentukan masa depan negara itu sendiri terhadap apa yang mereka pilih. Dimana dalam Pemilu terdapat beberapa prinsip yaitu " Rahasia" rahasia yang dimaksud disini ialah rahasia dalam Siapa pemimpin yang akan dipilih. Sejatinya ini dilakukan agar dapat mengimplementasikan kebebasan dalam memilih pemimpin yang mengikuti pencalonan.

Alasan mengapa pemilu itu sendiri harus bersifat rahasia adalah agar warga negara tersebut dapat memilih haknya secara bebas. Kerahasiaan ini juga memiliki salah satu tujuan yaitu untuk melindungi individu tersebut dari hal hal buruk yang bisa saja terjadi, mengingat Pemilu merupakan kegiatan yang sakral bagi sebuah negara tentu saja kejahatan pun tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Para oknum pembela dari individu yang mencalonkan diri untuk calon legislative bisa saja melukai orang yang tidak sejalan dengan mereka. Atau bahkan bisa saja saling menyerang dalam komentar public. Adanya kerahasiaan pun menjadi salah satu factor pendukung untuk terciptaanya demokrasi yang sehat.

Dengan adanya rahasia dalam Pemilu, individu dapat memilih caleg dengan visi dan misi yang sesuai dengan individu tersebut inginkan. Dilihat dari konteks, pemilu  rahasia  dapat menjaga keharmonisan dan persatuan sosial. Semua warga negara dapat mengutarakan pendapatnya dan mengambil keputusan menurut hati nuraninya tanpa takut akan konflik atau hukuman sosial

Namun seperti yang Pembaca ketahui ekspektasi pasti berbeda dengan realita yang ada. Banyak sekali orang yang kurang memperhatikan azas kerahasiaan dalam Pemilu yang akan datang. Adapula berbagai pelanggaran seperti mempengaruhi individu - individu tertentu untuk memilih suara yang sama, intinya kegiatan itu adalah kegiatan yang menodai azas "Rahasia" dalam Pemilu. Kegiatan itu bisa berupa seperti ancaman maupun kampanye yang menggunakan "Money" untuk dapat mempengaruhi individu -- individu tersebut.

Adapun hal yang sebenarnya memiliki pengaruh besar adalah kesadaran individu tersebut, seiring berjalannya waktu dan zaman yang berkembang sebagai Manusia yang memiliki akal harusnya semakin pintar untuk berfikir kritis dan mengantisipasi diri kita dari kampanye -- kampanye atau hal apapun yang dapat menodai Azas Kerahasiaan. Namun kritis dan antisipasi diri juga terlihat dari lingkungan Dimana kita berada banyak factor factor yang mempengaruhi kritis nya seseorang dalam berfikir.

Pembaca mungkin merasa yang sama dengan saya bahwa pemangku kepentingan, termasuk penyelenggara pemilu, partai politik, dan masyarakat sipil, harus berkolaborasi untuk memastikan bahwa prinsip demokrasi ini tetap tegak. Karena tegaknya suatu prinsip harus mendapat dukungan dan karyawan dari seluruh Masyarakat yang berada didalam negara tersebut. Tetapi dengan adanya pemilihan yang "Rahasia" bukan berarti kita sebagai warga negara dapat melakukan Tindakan pelanggaran seperti suara ganda ataupun kecurangan lainnya. Pengawasan yang ketat dan mekanisme hukum yang adil tetap diterapkan untuk menjaga integritas pemilu guna menegakkan system demokrasi yang benar dan sejalan dengan cita cita bangsa Indonesia.

 Ini semua kembali lagi dengan kondisi yang berada dilapangan pasti berbeda dengan ekspektasi bagaimana itu seharusnya terjadi. Sejatinya mungkin beberapa individu tidak bisa menjaga kerahasiaan atas pilihan mereka, tidak bisa dibilang hal yang wajar namun, jika lingkungan individu tersebut tidak mendukung secara kritis azas kerahasiaan dalam Pemilu, sudah susah untuk dapat menerapkan kerahasiaan dikarenakan individu tersebut tidak merasa keberatan dengan hal  yang sudah individu tersebut lakukan, mungkin mereka tidak tahu dampak apa yang akan terjadi kedepannya jika mereka tidak bisa merahasiakan pilihan mereka.  maka dari itu seharusnya juga diadakan penyuluhan tentang pemilu.  

Penyuluhan ini bermaksud untuk dapat mengajari Masyarakat - Masyarakat yang tidak mengerti azas - azas dalam Pemilu , ini supaya terbukanya pengetahuan Masyarakat atas kerahasiaan dan kebebasan dalam memilih calon pemimpin di masa depan. Karena sebenarnya Nasib bangs aini berada di tangan para pemimpin yang akan memimpin negeri dan bangsa ini.

Dengan demikian kesimpulan yang dapat kita Tarik sebagai pembaca dan penulis artikel ini yaitu Pemilu yang ``rahasia'' merupakan landasan penting dalam sistem demokrasi, namun tantangan dan pertanyaan terus muncul mengenai sejauh mana prinsip ini diterapkan dalam praktiknya. Kesadaran masyarakat, regulasi yang ketat, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi merupakan kunci untuk memastikan bahwa suara setiap warga negara  memiliki makna dan pengaruh yang nyata dalam membentuk masa depan negara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun