Kesehatan agregat komunitas adalah suatu konsep yang krusial dalam keperawatan komunitas, dimana konsep ini menekankan kepada kesehatan kelompok atau dalam sebuah populasi tertentu yang mempunyai ciri khas dan karakteristik, serta kebutuhan kesehatan yang serupa. Dengan kata lain, keperawatan komunitas tidak hanya menaruh fokus pada individu, melainkan juga berfokus kepada komunitas secara menyeluruh guna meningkatkan kesejahteraan kolektif. Pendekatan holistik terhadap keperawatan komunitas menjadi sebuah kesatuan, yang menekankan terkait betapa pentingnya untuk memahami serta mengelola kesehatan agregat untuk mencapai yang namanya kesejahteraan secara kolektif (Setyawan, dkk., 2020). Dengan mengadopsi pendekatan holistik, maka seorang perawat komunitas mampu untuk mengembangkan strategi yang lebih komprehensif dalam menunjang dan meningkatkan kesehatan agregat komunitas (Kerangan, dkk., 2022).
Kesehatan agregat komunitas merujuk kepada suatu kondisi kesehatan, serta kesejahteraan dari sekelompok individu yang mempunyai karakteristik yang sama, seperti karakteristik sosial, demografi, lingkungan, dan lain sebagainya. Sebagai contoh yaitu pada kelompok usia seperti lansia, komunitas dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, hipertensi, hiperlipidemia, atau populasi dengan didasarkan pada lokasi geografis. Signifikansi kesehatan agregat komunitas terletak pada pemahaman bahwa intervensi kesehatan yang efektif harus mempertimbangkan sejumlah konteks, layaknya konteks sosial, ekonomi, dan lingkungan dari komunitas tersebut. Pendekatan ini memungkinkan perawat komunitas untuk mampu melakukan identifikasi masalah kesehatan yang mendesak, melakukan penentuan prioritas intervensi, serta melakukan perencanaan program kesehatan yang efektif (Aesong, dkk., 2021).Â
Pada kesehatan agregat komunitas, keperawatan komunitas berperan yang sangat penting dalam mempromosikan, serta menjaga kesehatan agregat komunitas. Perawat komunitas berperan sebagai sarana penghubung diantara individu dengan layanan-layanan kesehatan. Selain itu perawat komunitas juga berperan sebagai penyedia pendidikan kesehatan, melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan, serta melakukan implementasi program kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari spesifik komunitas. Sejumlah peran utama dari perawat komunitas dalam menunjang kesehatan agregat komunitas antara lain: (1) Mengkaji kesehatan komunitas, dimana dalam mengkaji kesehatan komunitas, perawat komunitas harus melakukan pengumpulan data-data kesehatan komunitas guna untuk melakukan identifikasi masalah kesehatan, faktor risiko, serta sumber daya yang tersebut. Pengkajian yang dilakukan ini tentu melibatkan beberapa hal seperti survei, wawancara, serta observasi langsung di dalam komunitas. (2) Pendidikan dan promosi kesehatan, dimana perawat komunitas berperan sebagai sarana penyedia informasi kesehatan yang relevan serta melakukan edukasi kepada komunitas terkait bagaimana praktik kesehatan yang tepat dan baik. Contoh dari pendidikan dan promosi kesehatan tersebut antara lain program imunisasi, kampanye anti-merokok, serta prmosi terkait pola hidup yang sehat.Â
(3) Pencegahan dan manajemen penyakit, dimana perawat komunitas juga berperan dalam melakukan implementasi strategi guna untuk mencegah dan mengurangi insiden penyakit menular maupun tidak menular di dalam komunitas. Perawat komunitas harus dapat memberikan support pada setiap individu yang sedang berjuang meningkatkan kualitas hidup dengan kondisi kesehatan yang kronis. Selain untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, support yang diberikan juga untuk mengelola gejala dari penyakit yang diderita. (4) Advokasi dan kebijakan kesehatan, dimana perawat komunitas juga bekerja dengan pemimpin komunitas serta pembuat kebijakan guna untuk mengembangkan serta mengimplementasikan kebijakan terkait kesehatan yang berfungsi untuk mendukung kesejahteraan dari komunitas. Hal ini termasuk ke dalam advokasi untuk akses yang lebih baik pada layanan kesehatan, serta perbaikan kondisi lingkungan yang mampu berpengaruh kepada kesehatan.
Pendekatan holistik keperawatan komunitas terhadap kesehatan agregat komunitas ini meliputi pemahaman bahwa kesehatan dipengaruhi oleh sejumlah aspek, mulai dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan, Sehingga intervensi kesehatan juga harus meliputi pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Sejumlah faktor dari pendekatan holistic tersebut mencakup: (1) Pendekatan multidisiplin, yakni kerja sama dengan para tenaga profesional dari berbagai bidang guna menyediakan perawatan yang komprehensif. (2) Fokus pada determinan sosial kesehatan, yakni mengatasi faktor-faktor sosial layaknya pendidikan, kemiskinan, serta akses terhadap layanan kesehatan yang berpengaruh pada kesehatan komunitas. (3) Pemberdayaan komunitas, yakni dengan melibatkan para anggota komunitas di dalam perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan guna untuk menjamin bahwa intervensi tersebut relevan dan berkelanjutan (Hadi, dkk., 2023).Â
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kesehatan agregat komunitas merupakan elemen kunci yang berperan penting dalam keperawatan komunitas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan kolektif dengan melalui pendekatan holistik serta terintegrasi. Perawat komunitas berperan penting di dalam melakukan identifikasi kebutuhan kesehatan, penyedia pendidikan dan dukungan, serta implementasi program kesehatan yang efektif.Â
Daftar Pustaka
Aesong, N., Rismayani, B., Hulla, A. A. C., dkk. (2021). Prioritas Masalah Kesehatan dan Jenis Program Kesehatan pada Masyarakat Dusun V Desa Muntoi. Semdi Unaya, 1(16).
Hadi, A. J., Cahyono, D., Mahendika, D., dkk. (2023). Membangun Komunitas yang Lebih Sehat: Meningkatkan Akses ke Layanan Kesehatan, Nutrisi, Kebugaran Terhadap Kesehatan Mental. Jurnal Pengabdian West Science, 2(5).
Kerangan, J., Budiawan, H., dan Langelo, W. (2022). Peningkatan Pelayanan Kesehatan Komunitas Melalui Pendekatan Keluarga. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1)
Marsito, & Sarwono. (2023). Asuhan Keperawatan Komunitas Dengan Pendekatan Comunity As Partner (Cap) Dalam Menjaga Kesehatan Lansia: Usia lanjut menjaga kesehatan. Nursing Science Journal (NSJ), 4(1), 67 -- 78.