Mohon tunggu...
Azzahra Mardatillah
Azzahra Mardatillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

halo! aku suka menulis, semoga tulisanku bisa bermanfaat bagi para pembaca ya!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Freelance Akuntan : Profesi Masa Depan atau Risiko Besar?

29 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 29 Desember 2024   14:30 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dunia kerja terus bergerak dinamis, membawa profesi akuntan ke panggung baru---freelance. Dengan teknologi canggih dan tren kerja fleksibel, peran akuntan lepas kini mulai mendapat perhatian. Tapi, apakah profesi ini benar-benar menjadi peluang cerah untuk masa depan, atau justru menyimpan risiko besar? Sebagai mahasiswi Akuntansi di Universitas Airlangga, saya melihat fenomena ini sebagai bagian dari transformasi besar dalam dunia profesional. Fleksibilitas waktu menjadi daya tarik utama, memberikan kesempatan bagi individu untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Namun, di balik kebebasan ini, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi.

Tren Freelance di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pekerja freelance di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan penelitian dalam Jurnal Ekonomi, Akuntansi, dan Manajemen Indonesia (2022), generasi milenial atau bahkan gen Z lebih cenderung memilih pekerjaan yang fleksibel dan memberikan otonomi yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan perubahan pola kerja di berbagai sektor, termasuk akuntansi, yang didukung oleh perkembangan teknologi berbasis cloud.

Perangkat lunak seperti ini memungkinkan akuntan untuk bekerja dari mana saja, tanpa perlu terikat pada kantor fisik. Banyak akuntan muda mulai beralih menjadi freelancer, memanfaatkan kemampuan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan membuka peluang klien baru. Tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia, tren freelance sedang berada di puncaknya, mendorong munculnya platform digital yang menghubungkan freelancer dengan klien potensial.

Keuntungan dan Peluang

Menjadi akuntan freelance menawarkan berbagai keuntungan. Fleksibilitas waktu dan tempat kerja adalah salah satu daya tarik utama. Seorang freelancer bisa menentukan jadwal sendiri, memilih proyek yang diminati, bahkan menetapkan tarif sesuai kompetensi. Selain itu, profesi ini juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan bisnis, seperti pemasaran dan manajemen klien. Pengalaman ini sering kali sulit didapatkan oleh akuntan yang bekerja di perusahaan besar dengan struktur kerja yang lebih kaku. Keuntungan lainnya adalah potensi pendapatan yang lebih tinggi. Dengan klien yang tepat, akuntan freelance bisa meraih penghasilan yang melebihi standar gaji pekerja kantoran.

Tantangan dan Risiko

Di balik berbagai keuntungan tersebut, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi. Salah satu yang utama adalah ketidakpastian penghasilan. Sebagai freelancer, pendapatan tidak selalu tetap dan sangat bergantung pada proyek yang diterima. Jika klien sulit ditemukan atau proyek gagal diselesaikan tepat waktu, penghasilan bisa terpengaruh signifikan.

Tantangan lain adalah kebutuhan untuk mengelola keuangan pribadi secara mandiri. Penelitian dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan (2021) menunjukkan bahwa banyak pekerja freelance menghadapi risiko finansial karena kurangnya dana darurat dan literasi keuangan. Akuntan freelance juga harus mengelola pajak, asuransi, dan administrasi lainnya tanpa dukungan dari perusahaan besar. Selain itu, persaingan di dunia freelance semakin ketat. Dengan semakin banyaknya profesional yang terjun ke dunia ini, akuntan freelance harus terus memperbarui keterampilan dan mengikuti perkembangan teknologi agar tetap relevan.

Fleksibilitas profesi freelance sering kali dibayangi oleh tantangan isolasi sosial dan ketidakpastian finansial. Bekerja sendiri dapat memicu rasa kesepian, sementara penghasilan yang tidak tetap menimbulkan stres jika tidak dikelola dengan baik. Untuk mengatasi hal ini, freelancer disarankan membangun jaringan sosial melalui komunitas atau acara networking dan meningkatkan literasi keuangan guna mengelola pendapatan dan dana darurat. Dukungan psikologis juga penting untuk menjaga kesehatan mental dalam menghadapi tantangan pekerjaan fleksibel.

Masa Depan Akuntan Freelance di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun