Mohon tunggu...
Azzahra NisaulALiyyah
Azzahra NisaulALiyyah Mohon Tunggu... Penulis - Pemula

Always grateful ✨

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Korupsi Bukan Jati Diri Kita

1 Februari 2020   20:28 Diperbarui: 1 Februari 2020   20:36 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam subur makmur loh jenawi, tanah Indonesia terhantar luas dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai pulau Route beserta kekayaan suku bangsa budaya dan kearifan lokal didalamnya. Kekayaan biota laut yang indah dan beraneka ragam, daratan nya yang luas menjadikan tanaman tumbuh subur.

Negara mana yang tak mengenal negara Indonesia yang kaya ini? Banyak negara yang mengincarnya. Kelemahan negara kita dijadikan acuan oleh negara lain untuk bersiasat mencuri kekayaan yang kita miliki atau dengan mudahnya mencaplok wilayah-wilayah yang berpotensi untuk dijadikan wilayahnya padahal jelas-jelas itu adalah wilayah negara kita. Seperti halnya saja kasus terbaru laut Natuna yang wilayah lautnya diakui oleh negara China. Kita hanya bisa bernegosiasi saja tanpa gerak cepat untuk mengusirnya atau memberikan peringatan yang jera agar tidak terjadi hal seperti berikut.

Sudah memasuki 75 tahun Indonesia merdeka tapi masyarakat nya belum sepenuhnya merasakan kemerdekaan itu. Kemiskinan, pendidikan, serta infrastruktur yang belum merata masih banyak kita temui. Ketimpangan sosial sangatlah terlihat jelas dimana orang kaya akan semakin kaya sedangkan orang miskin semakin miskin. Disatu sisi kita lihat pemerintah tidak memperdulikan atas nasib-nasib rakyatnya walaupun tidak banyak namun beberapa petinggi di negeri ini banyak yang melalaikan apa yang telah diamanahkan oleh rakyatnya. Kasus yang paling sering kali dilanggar atas amanah rakyat itu ialah  korupsi, banyak kasus-kasus korupsi di negeri ini yang sangat merugikan sekali uang negara diantaranya kasus E-KTP, kasus proyek PLTU, kasus-kasus dan proyek-proyek pemerintah yang lainnya bahkan kasus suap menyuap untuk mendapatkan jatah jabatan yang tinggi di pemerintahan, ini sangat miris sekali dimana masyarakat sangat berharap banyak pada wakil-wakil rakyat untuk mengemban amanah dari rakyat agar negara ini bisa lebih baik tapi yang diperbuat oleh para petinggi negeri ini lalai sehingga keadaan negara ini kian memburuk jikalau terus menerus seperti ini.

Selain dari pada kasus korupsi ada pula kolusi dan nepotisme yang sama halnya perilaku buruk yang kerap kali kita temukan di pemerintahan, dimana kursi-kursi pemerintah dapat diperjual belikan dan sudah punya jatah masing-masing misalnya dari orang terdekat atau dari kalangan keluarga sendiri sehingga tak ada kesempatan bagi orang lain yang lebih berpotensi bila tidak punya hubungan koneksi yang cukup kuat. Pengamat politik dan petahanan Salim said mengatakan, "negara Indonesia tidak akan maju karena Tuhan pun tidak ditakuti walau para pejabat dilantik dibawah kitab dengan mengucap sumpah tapi tetap saja berani dilanggar". Cukup logis apa yang dikatakannya karna memang sesuai dengan faktanya saat ini.

Namun dibalik buruknya negeri ini kita sebagai generasi milenial generasi penerus bangsa apakah hanya bisa menyalahkan dengan apa yang telah terjadi, tentu tidak. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus merubah semuanya ke arah yang lebih baik minimal kita kerjakan apa yang menjadi tugas kita dengan sebaik mungkin. Kita sebagai pelajar jadilah pelajar yang baik dan berprestasi sesuai bidangnya masing-masing, negara dan dunia butuh kita di masa yang akan datang dengan segala gagasan dan ide-ide kita yang cemerlang kita rubah negara ini lebih baik, kembalikan identitas bangsa ini menjadi negara yang kaya raya sumber daya alamnya baik pula sumber daya manusianya dan mari wujudkan impian itu bersama-sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun