Sekolah Siaga Kependudukan SMA Kosgoro Kota Bogor berdiri sekitar tahun 2023 sejak adanya undangan dari dinas pendidikan dan BKKBN terkait dengan Sekolah Siaga Kependudukan. Sekolah Siaga Kependudukan adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (PKKBPK) ke dalam beberapa mata pelajaran. Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) merupakan upaya memberikan wawasan kepada peserta didik agar mengetahui permasalahan kependudukan di sekitar lingkungan mereka.
Tujuan dibentuknya Sekolah Siaga Kependudukan SMA Kosgoro Kota Bogor dilatarbelakangi oleh permasalahan-permasalahan yang saat ini marak terjadi di kalangan remaja. Perundungan, judi online, stunting, grooming, dan permasalahan lainnya sudah tidak asing lagi di kalangan remaja dan kerap kali terjadi. Permasalahan ini perlu segera diatasi karena dapat merusak moral dan masa depan generasi bangsa.Â
Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu pelajaran, tetapi juga tempat membentuk karakter. Permasalahan-permasalahan di kalangan remaja perlu diatasi mulai dari lingkungan sekolah. Oleh karena itu, SMA Kosgoro Kota Bogor berkomitmen dalam membina siswasiswinya melalui Sekolah Siaga Kependudukan sehingga di masa yang akan datang dapat menjadi lulusan SMA Kosgoro Kota Bogor yang tangguh, dapat beradaptasi pada lingkungan masyarakat dan dapat mengaplikasikan pengetahuan kependudukannya secara konstektual.
 Dalam mewujudkan Sekolah Siaga Kependudukan, SMA Kosgoro Kota Bogor telah mengadakan berbagai program yang sangat bermanfaat, baik bagi warga sekolah maupun masyarakat sekitar dimulai dari Pojok Kependudukan hingga berbagai sosialisasi menarik. SMA Kosgoro memiliki fasilitas Pojok Kependudukan dan Majalah Dinding Sekolah Siaga Kependudukan yang tersedia di sudut sekolah. Selain menambah pengetahuan siswa sebagai pembaca, mading ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis. Majalah Dinding Sekolah Siaga Kependudukan melibatkan hasil karya siswa seperti poster dan tulisan.
Berbagai sosialisasi berkaitan dengan kependudukan yang telah diadakan SMA Kosgoro melibatkan guru dan siswa, seperti Sosialisasi SSK oleh DPPKB Bogor, Sosialisasi NAPZA Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sosialisasi NAPZA Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sosialisasi Keluarga Sadar Hukum DP3A, Sosialisasi SSK 14 November, dan Kajian Kependudukan. Yang terbaru adalah Sosial Emotional Learning. Pada Senin, 30 September 2024, seluruh pendidik dan tenaga kependidikan SMA Kosgoro mengikuti pelatihan Sosial Emotional Learning. Pelatihan ini diadakan oleh Yayasan Dharma Setia Kosgoro. Kegiatan ini menghadirkan Rizqina P.Ardiwijaya, M.Psi., Psikolog sebagai pemateri. Seluruh peserta memperoleh banyak ilmu dan wawasan berkenaan dengan ilmu psikologi dalam pembelajaran seperti karakter genZ siswa saat ini dan bagaimana cara menghadapinya agar pembelajaran yang dilaksanakan berjalan efektif.Â
Kegiatan yang sangat digemari siswa adalah Sarapan Hari Rabu (SABAR). Tujuan kegiatan ini untuk menyosialisasikan pentingnya sarapan pagi bergizi. Sarapan sangat penting bagi semua orang, terutama siswa dan guru. Kebiasaan sarapan pagi dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Sarapan bergizi akan membantu siswa memiliki pola makan yang sehat. SMA Kosgoro Kota Bogor rutin mengadakan Sarapan Hari Rabu (SABAR) setiap rabu di awal bulan. Kegiatan ini dimulai pukul 07.30 -- 08.00 setelah pembiasan pagi seperti membaca Al-Quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan literasi buku. Siswa dan guru bersama-sama menyantap bekal bergizi yang dibawa dari rumah. Makanan yang disantap berupa nasi, lauk, sayur, dan buah dilengkapi dengan minuman susu. Setelah itu, guru dan siswa memulai pembelajaran dengan perut yang kenyang dan hati yang senang.Â
Selain pelatihan dan sarapan, SMA Kosgoro juga mengadakan program sosial dan keagamaan seperti Pesantren Ramadhan, Dzikir bersama tiap hari Jumat, dan Donor darah. Kegiatan Dzikir bersama tiap hari Jumat beriringan dengan program salat berjamaah. Setiap hari, guru dan siswa diwajibkan untuk salat Zuhur dan Ashar berjamaah. Hal tersebut dapat meningkatkan kedisiplinan dan ketakwaan guru dan siswa. Rohani yang kuat akan menjadi perisai bagi para remaja dalam mencegah ataupun menghindari permasalahan-permasalahan moral yang terjadi. Adapun, kegiatan sosial donor darah memiliki cakupan peserta yang lebih luas. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan warga sekolah dan masyarakat sekitar, tetapi juga beberapa lembaga, perusahaan, dan POLRES setempat. Kegiatan Donor Darah yang telah terlaksana memberikan manfaat besar bagi mereka yang membutuhkan serta menjadi momen membangun solidaritas dan kerja sama.Â
