Mohon tunggu...
Azzahra Fanya
Azzahra Fanya Mohon Tunggu... Aktris - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret

Banyak hal yang ingin saya eksplor, namun hal yang berhubungan dengan seni dan warna adalah suatu hal yang paling saya gemari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jadi People Pleaser itu Negatif atau Positif Sih?

6 November 2022   12:47 Diperbarui: 6 November 2022   13:00 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saat ini banyak istilah asing yang muncul berkaitan dengan tindakan manusia, salah satunya people pleaser. People pleaser sering diartikan sebagai orang yang selalu mementingkan orang lain dibandingkan dirinya sendiri. Menurut Merriam Webster & Susan Newman, people pleaser adalah sebutan bagi seseorang yang selalu berusaha melakukan atau mengatakan hal yang menyenangkan orang lain, meski bertentangan dengan apa yang ia pikirkan atau rasakan. Ini ia lakukan agar orang lain tidak kecewa padanya. Bukan berarti mereka merendahkan diri sendiri tapi menurut mereka kebahagiaan orang lain selalu menjadi yang utama. Tujuan dari people pleaser sendiri adalah agar disenangi oleh orang lain dan merasa kebahagiaan orang lain adalah tanggung jawab mereka.

Membahas tentang people pleaser, saya memiliki pengalaman menjadi orang yang selalu mementingkan kebahagiaan teman-teman saya, dulu saya selalu merasa takut jika tidak memiliki teman dan bahkan takut jika teman-teman yang saat itu saya miliki akan menjauhi dan meninggalkan saya jika tidak menjadi pribadi yang menyenangkan bagi mereka. Dari ketakutan tersebut sejatinya kita mengenal istilah 'people come and go' yang seharusnya dapat kita pahami maknanya yaitu setiap orang yang datang dalam hidup kita pasti ada masanya mereka akan meninggalkan kita.

Terdapat dampak positif dan negatif dari people pleaser, dampak positif yang dapat saya ambil dari pengalaman tersebut adalah saya dapat menghargai perasaan orang lain dan tidak semena-mena terhadap orang lain, namun dampak negatif yang saya terima berupa pemikiran bahwa perasaan yang saya miliki tidak begitu berharga jika dibandingkan perasaan orang lain, menekan diri saya untuk membuat orang lain selalu merasa senang saat bersama saya, dan pikiran buruk terhadap orang lain jika mereka akan semudah itu meninggalkan saya.

Tindakan people pleaser dapat terjadi dikarenakan banyak faktor, salah satunya faktor dari lingkungan yang sedang dialami yang dapat mendorong seseorang mau tidak mau harus menyesuaikan dirinya untuk beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Lingkungan baru dapat mendorong seseorang untuk mengeksplorasi kebiasaan yang terdapat pada lingkungan barunya, seperti yang selalu saya rasakan saat beradaptasi dengan lingkungan baru adalah merasa jika memiliki teman adalah hal yang harus terisi dan hal tersebut yang memicu munculnya tindakan people pleaser pada diri saya.

Menurut saya, menjadi people pleaser tidak dapat dikatakan positif ataupun negatif dikarenakan penilaian terhadap hal tersebut bergantung pada karakter dan perspektif dari masing-masing individu. Namun ada baiknya apabila tindakan tersebut dapat dihentikan dengan cara mulai mengatakan tidak dengan ramah apabila tidak sesuai dengan kapasitas diri sendiri, mulai berpikir apabila kesenangan setiap individu merupakan tanggung jawab masing-masing, dan jangan berpikir bahwa hal-hal yang dilakukan untuk berhenti menjadi people pleaser akan menjadi akhir dari segalanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun