Mohon tunggu...
Azzahra desfina saputri
Azzahra desfina saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Bahasa Indonesia, dari Bahasa Melayu hingga Bahasa Nasional

5 Juli 2024   19:53 Diperbarui: 5 Juli 2024   20:07 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa Indonesia memiliki sejarah panjang yang berakar dari bahasa Melayu. Sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara, bahasa Melayu sudah digunakan sebagai lingua franca atau bahasa pengantar perdagangan dan komunikasi antar suku. Bahasa ini dipilih karena sifatnya yang sederhana dan mudah dipelajari.


Pada awal abad ke-20, para pendiri bangsa menyadari pentingnya memiliki bahasa persatuan untuk menyatukan beragam suku dan budaya di Indonesia. Oleh karena itu, pada Sumpah Pemuda tahun 1928, bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa persatuan dan dinamakan Bahasa Indonesia. Keputusan ini didasari oleh pertimbangan bahwa bahasa Melayu telah dikenal luas dan digunakan oleh berbagai kalangan di Nusantara.


Seiring berjalannya waktu, Bahasa Indonesia terus berkembang dan mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian. Pengaruh dari bahasa-bahasa daerah, bahasa asing, dan perkembangan teknologi turut memperkaya kosakata dan struktur Bahasa Indonesia. Pemerintah dan berbagai lembaga bahasa juga terus mengupayakan pemeliharaan dan pengembangan bahasa ini melalui kebijakan-kebijakan dan program-program pendidikan.


Pentingnya Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional tidak hanya tercermin dalam penggunaan sehari-hari, tetapi juga dalam peranannya sebagai bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia digunakan dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam pendidikan, pemerintahan, hukum, dan media massa. Hal ini menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia bukan hanya sekedar alat komunikasi, tetapi juga simbol persatuan dan kebanggaan nasional


Selain peran sejarah dan politik, perkembangan Bahasa Indonesia juga dipengaruhi oleh aspek sosial dan budaya. Pada masa kolonial Belanda, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan dan administrasi di sekolah-sekolah pribumi. Ini mempercepat penyebaran dan penguasaan bahasa tersebut di kalangan masyarakat luas.


.Setelah kemerdekaan Indonesia, peran Bahasa Indonesia semakin diperkuat dengan diresmikannya bahasa ini dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36. Ini menegaskan statusnya sebagai bahasa nasional yang mengikat seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan ini diikuti dengan upaya pembakuan ejaan dan tata bahasa, yang terlihat dari penerbitan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
Dalam dunia pendidikan, Bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran wajib di semua jenjang sekolah, dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Kurikulum nasional menekankan pentingnya penguasaan Bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan benar, serta memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.


Di era digital, Bahasa Indonesia menghadapi tantangan baru dengan masuknya istilah-istilah asing dan bahasa gaul yang populer di media sosial. Meski demikian, ini juga menjadi peluang untuk memperkaya bahasa dengan menyerap kata-kata baru yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Pemerintah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa aktif melakukan pemantauan dan penyesuaian terhadap perkembangan ini agar Bahasa Indonesia tetap relevan dan dinamis.


Peran media massa, baik cetak maupun elektronik, juga sangat signifikan dalam penyebaran dan pembakuan Bahasa Indonesia. Media menjadi sarana penting untuk menyosialisasikan penggunaan bahasa yang baik dan benar, sekaligus memperkenalkan kosakata baru kepada masyarakat luas. Selain itu, karya sastra dalam Bahasa Indonesia, seperti novel, puisi, dan drama, turut berkontribusi dalam memperkaya ekspresi budaya dan bahasa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun