Mohon tunggu...
Az Zahra Putri
Az Zahra Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Nama saya Zahra, mahasiswa jurusan ilmu hubungan internasional di salah satu perguruan tinggi di Jember. Saya tertarik untuk mempelajari isu - isu mengenai hubungan internasional dan human sosiologi secara mendalam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pindahnya Ibu Kota Negara: Pengaruh pada Segi Kerjasama Ekonomi dan Segi Hubungan Bilateral Indonesia

8 Maret 2023   11:35 Diperbarui: 8 Maret 2023   11:54 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui bahwasannya Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara Indonesia yang berada di Jakarta Ke Klaimantan. Hal ini telah diumumkan dalam pidatonya pada saat konferesndi pers yang bertempat di Instana Negarapada tanggal 26 Agustus 2019. Ada berbagai macam faktor yang dijiadikan acuna dan pertimbangan dala keputusan ini. Dimulai dari faktor sosial, ekonomi, kawasan lingkungan, hingga budaya. 

Melansir dari Badan Pusat Statistik Indonesia, bahwa terdapat sekitar 57,4 % penduduk Indonesia yang mengerumuni wilayah Pulau Jawa sedangkan penyebaran penduduk di wilayah selain Jawa seperti di wilayah Kalimantan, Sumatera, Bali, Sulawesi, Papua dan Maluku masing - masing tidak mencapai angka 20% perwilayah. Dengan padatnya populasi penduduk di Pulau Jawa, maka terdapat perbedaan yang cukup mencolok. Salah satunya yaitu terkait fasilitas public, kemajuan teknologi yang tumpang tindih dengan wilayah lain serta adanya ketimpangan ekonomi dikarenakan kegiatan distribusi yang terhambat oleh fasilitas infrastruktur yang tidak merata. Oleh karenanya, pemindahan ibu kota ini dapat dikatakan sebagai keputusan yang menjadi salah satu upaya untuk membangun pemerataan infrastuktur negara yang adil dan merata.

Dalam pembentukan strategi pembangungan ibu kota negara baru, aspek ekonomi sangat penting dalam strateginya. Dalam kacamata ekonomi, keputusan pemindahan ibu kota negara Indonesia ke Kalimantan mempunyai pengaruh yang cukup substansial dalam bidang kerjasama ekonomi dan hubungan bilateral Indonesia dengan negara mitra. Untuk menyandang ibu kota negara baru, pusat investasi dan bisnis Indonesia juga turut berpindah yaitu akan berpusat pada Kalimantan. Dengan demikian hal tersebut dapat menarik minat investor dan mitra dagang baru pun juga dapat memengaruhi hubungan ekonomi yang sudah dibentuk di ibu kota lama yakni kota Jakarta.  

Positifnya, dengan pindahnya ibu kota negara dapat menjadi kesempatan para pengusaha untuk dapat membuka peluang investasi dan bisnis yang dapat menarik minat investor serta mitra pedagang baru. Contohnya seperti China yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia yang dapat membangun kerjasama ekonomi dengan menjadi investor dalam sektor transportasi publik. Pemindahan ibu kota negara juga dapat dikatakan sebagai upaya pemerataan ekonomi dan dapat menurunkan kesenjangan antar kelompok pendapatan juga berkurangnya indikasi ketimpangan. Dikarenakan pemindahan ibu kota negara akan lebih terdiversifikasi ke dalam segi sektor yang  memiiliki tingkat kepadatan yang meningkat sehingga kesenjangan antar kelompok pendapatan dapat diminimalisir di tingkat regional dan juga  di tingkat nasional.

Selain itu, pindahnya ibu kota negara di luar Pulau Jawa yaitu Pulau Kalimantan dapat mengakibatkan terdorongnya perdagangan nasional di antar wilayah Indonesia ke ibu kota negara baru yaitu Kalimantan. Setidaknya sekitar 50% adanya wilayah Indonesia yang dapat merasakan peningkatan arus perdagangan yang sudah memiliki konektivitas yang baik dengan provinsi lain. diharapkan pula adanya pemindahan ibu kota negara dapat memberikan peningkatan output di dalam macam sektor non - tradisional seperti dalam sektor jasa.

Pindahnya ibu kota juga dapat memengaruhi hubungan bilateral Indonesia dengan negara lainnya, yaitu dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang sudah menjalin hubungan erat dengan Jakarta. Adanya keputusan pemindahan ibu kota dapat menyebabkan terganggunya perdagangan dan investasi dengan negara tetangga ini. Maka dari itu, Indonesia sangat perlu untuk memperkuat kerjasama ekonomi dengan negara - negara tetangga demi menjaga stabilitas dan keamanan di Kawasan Asia Tenggara. Dalam keputusan ini Indonesia juga harus mempertimbangkan akibat -akibat pindahnya ibu kota negara terhadap negara -- negara mitra dagang serta melakukan konsultasi dan negoisasi agar tetap menjaga hubungan dengan baik.

Dalam segi hubungan bilateral dengan negara - negara lain, adanya perpindahan ibu kota negara  dapat memengaruhi kerjasama politik juga keamanan antara Indonesia dengan negara negara tetangganya. Kalimantan yang akan menyandang gelar ibu kota negara baru, akan menjadi daerah pusat kebijakan dan diplomasi Indonesia yang baru. Hal ini dapat memengaruhi bagaimana Indonesia dilihat oleh negara - negara lain juga bagaimana Indonesia mengambil posisinya dalam isu global yang sedang berlangsung saat ini. Pindahnya ibu kota negara tentu dapat menjadikan kesempatan hubungan bilateral dengan negara -mitra dagang baru, terutama untuk negara yang yang ingin memperluas investasi.

Dalam hal ini perpindahan ibu kota harus mempertimbangkan faktor - faktor seperti stabilitas politik, aksesibilitas, dan potensi ekonomi. Hal ini dapat meningkatkan keunggulan dalam peluang investasi asing serta dapat membuat peluang baru untuk perdagangan ekonomi dengan negara - negara lain. Dalam sisi lain hal ini juga dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain. Namun apabila lokasi ibu kota yang dipilih tidak mempertimbangkan faktor - faktor diatas, seperti faktor ekonomi, wilayah stratgis, stabilitas politik, potensi konflik agrarian atau keamanan, maka hal ini dapat memengaruhi hubungan bilateral Indonesia dengan negara - negara tetangga. Lebih - lebih jika daerah ibu kota negara baru berdekatan dengan wilayah yang masih bersengketa, maka negara - negara tetangga merasa khawatir tentang klaim teritorial dan peningkatan aktivitas wilayah militer tersebut.

Oleh karenanya point penting bagi Indonesia untuk mempertimbangkan dengan sangat dampak apa saja yang didapat dalam pemindahan ibu kota negara terhadap lingkungan bilateral dengan negara -- negara tetangga. Tetap menjalin dialog dan negoisasi untuk menjaga hubungan bilateral yang baik. Pemerintah juga harus memberikan kepastian hukum dan kebijakan yang jelas terkait kebijakan investasi dan perdagangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun