Memasuki musim penghujan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menghadapi tantangan serius terkait potensi bencana alam, terutama tanah longsor. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan bahwa sebagian besar wilayah Sumbar telah memasuki fase puncak musim hujan, yang diprediksi akan berlangsung dari November hingga Desember 2024.
Peringatan Bencana Alam
Potensi Tanah Longsor
Dengan meningkatnya curah hujan, risiko tanah longsor di daerah rawan menjadi lebih tinggi. BMKG memperingatkan bahwa pola cuaca yang tidak stabil dapat menyebabkan banjir dan longsor, terutama di daerah seperti Kabupaten Limapuluh Kota dan Agam yang sudah mengalami kejadian ekstrem baru-baru ini. Masyarakat diimbau untuk waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan, terutama saat mobilitas meningkat menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Faktor Penyebab
Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan risiko bencana ini antara lain:
- Curah Hujan Tinggi: Intensitas hujan yang tinggi akibat pola gangguan cuaca di garis khatulistiwa.
- Pola Konvergensi: Gangguan konvergensi di sepanjang Bukit Barisan yang meningkatkan curah hujan di wilayah tersebut
- Kondisi Lahan: Tanah yang sudah jenuh air akibat hujan sebelumnya membuatnya lebih rentan terhadap longsor.
Saran untuk Masyarakat
Langkah-langkah Pencegahan
- Pemantauan Cuaca: Masyarakat disarankan untuk terus memantau informasi dari BMKG terkait perubahan cuaca dan peringatan dini.
- Evakuasi Dini: Di daerah rawan longsor, evakuasi dini harus dipertimbangkan jika ada tanda-tanda pergerakan tanah.
- Penghindaran Jalur Berbahaya: Hindari perjalanan melalui jalur yang diketahui rawan bencana saat hujan lebat.
Kesadaran dan Kesiapsiagaan
Meningkatkan kesadaran akan potensi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting. Pemerintah daerah juga diharapkan untuk menyediakan informasi dan bantuan yang diperlukan untuk mitigasi risiko bencana
Menurut Ahli Geofisika