Dari hasil pengujian, sistem ini menunjukkan kinerja yang baik dengan tingkat keberhasilan 48,42% dalam mengontrol kondisi udara dalam ruangan. Sensor DHT22 yang digunakan memiliki error sebesar 2,81% untuk pengukuran suhu dan 5,53% untuk kelembaban, sementara sensor GP2Y1010AU0F memiliki error sebesar 3,54% dalam mendeteksi kepadatan debu.
Kesimpulan
Sistem kontrol suhu, kelembaban, dan debu berbasis Arduino Uno ini menawarkan solusi praktis dan efektif untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan. Dengan menggunakan sensor canggih dan pengendalian otomatis, sistem ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga berpotensi mengurangi risiko masalah kesehatan akibat kualitas udara yang buruk.
Penelitian ini menjadi contoh inovasi teknologi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas hidup kita, terutama di era modern di mana polusi udara dan masalah kesehatan terkait semakin meningkat
[Mahasiswa : Amalia Saumi/Universitas Andalas]
[Dosen Pembimbing: Nini Firmawati, M.Sc]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H