Mohon tunggu...
Azzah fairuzia
Azzah fairuzia Mohon Tunggu... Lainnya - azzahfrz

azza

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Ilmu Matematika dalam Perusahaan

16 Juni 2022   22:42 Diperbarui: 16 Juni 2022   22:49 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada abad ke 20, manusia menjadi makhluk yang istimewa dalam kemampuan berimajinasi karena adanya perkembangan ilmu. Dalam hal ini, konsep filasafat berkembang atas dasar fungsi berfikir, merasa, cipta bakat dan kreativitas di abad tersebut. Ilmu sejatinya merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah. Dalam melaksanakan kegiatan ilmu secara tepat dan baik, dibutuhkannya sarana berfikir sebagai kemungkinan penelahaan ilmiah yang dilakukan cermat dan teratur. Dengan kata lain, terdapat tiga sarana yang dapat ditempuh dalam melakukan kegiatan ilmiah yang dimaksud yaitu bahasa, logika dan matematika. Sebelumnya di abad ke 19, matematika mulai berkembang sejalan dengan permintaan dari sektor perdagangan dan industri. Sejak saat itulah matematika dijadikan salah satu pendidikan yang sangat penting. Bagi kebanyakan pemikir, ilmu pengetahuan modern saat ini tidak dapat dipelajari tanpa bekal matematika, sebab matematika sendiri memiliki hukum-hukum dasar terkait pengetahuan alam yang kemudian dinyatakan dalam bahasa matematika. Karena sifatnya yang dinamis, maka matematika memiliki keterkaitan dengan ilmu pengetahuan lainnya dan tidak jarang juga digunakan dalam ilmu tersebut. Sebagaimana dengan pendapat Erman Suherman (2003) yang menyebutkan bahwa kedudukan matematika sebagai pelayan ilmu pengetahuan, sehingga ia berfungsi untuk melayani ilmu pengetahuan lainnya. Demikian, sebenarnya matematika tumbuh dan berkembang dengan sendirinya sebagai suatu ilmu dan pada akhirnya ia juga menjadi ilmu yang melayani ilmu-ilmu lainnya.

Meskipun peradaban dan perubahan manusia terjadi dengan cepat, tetapi matematika mampu menunjukkan keeksitensian an kerevalannya sebagai suatu bidang ilmu.  Hingga saat ini, matematika menjadi subjek wajib yang sangat penting pada sistem pendidikan hampir diseluruh penjuru di dunia.  Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa ilmu matematika adalah disiplin ilmu yang turut memberikan pengaruh luas terhadap ilmu lainya, maka jelas dengan memahami matematika kita memperoleh kemampuan untuk memahami hal apapun. Salah satu pengaruh luas yang diberikan oleh ilmu matematika dapat kita lihat pada dunia keuangan. Dimana matematika memiliki korelasi dengan berbagai teori keuangan yang ada saat ini, disini setiap permasalahan yang muncul terkait perhitungan hanya dapat dilalui dengan penerapan matematika. Matematika kemudian kunci penting dalam pemahaman keuangan terkhusus pada kasus grafik, statistik,trending, analisis maju maupun mundur yang mana setiap indikatornya mengarahkan kita kepada pemahaman matematika. Matematika menjadi sangat menarik bagi sebagian orang terkait alurnya yang mampu mensintetis kasus keuangan dengan teknis yang mencakup pemodelan risiko, pengukuran probabilitas, dan aplikasi praktis dalam memecahkan berbagi masalah dalam keuangan.  Ditambah lagi dengan ilmu matematika ini, teori keuangan dan teori ekonomi turut berkembang seiring dengan kecanggihan metodologi penelitian yang bersumber dari matematika.

Karena metode dalam ilmu matematika semakin maju, hal ini turut berdampak pada perkembangan teoritis pada bidang keuangan dan ekonomi. Hal tersebut dapat dilihat dari aplikasinya pada instansi pemerintah atau perusahan saat ini, bagaimana matematika sangat diperlukan pada lembaga/perusahaan itu. Banyak dari instansi-instansi atau perusahaan tertentu yang memperhitungkan pemahaman matematikan yang dimiliki oleh pekerjanya atau bahkan orang-orang yang yang ingin melamar pekerjaan di tempat tersebut.  Dalam berbagai macam tes seperti psikotes dan tes lain misalnya, pelajaran Matematika kerap kali dimunculkan untuk menguji. Sehingga dapat diketahui bahwa matematika saat ini telah diperhitungkan bagi siapa saja yang ingin berkerja pada instansi pekerjaan dan sekaligus berhubungan dengan ilmu manajemen.  Ilmu manajemen disini merupakan ilmu yang berkaitan dan harus dipahami oleh seorang manajer di perusahaan. Seorang manajer operasional harus menguasai manajemen operasi yang merupakan matematika terapan riset operasi. Pendekatan matematika yaitu permodelan matematika, analisis statistik, dan teori optimasi matematis dibutuhkan dalam hal ini. Sebab ketika seoran  manajer mengaplikasikan matematika baik dalam manjemen resiko maupun manajemen investasi maka dapat dipastikan tidak akan terjadi atau meminimalisir kesalahan dimasa mendatang terhadap keuangan lembaga. Jika seorang manajer mengandalkan matematika, maka dengan mudah ia dapat menyeleksi tingkat manipulasi pasar keuangan sehingga perusahaan dapat mengidentifikasi untung-rugi di periode-periode tertentu (Sumarmi, 2018).

Memahami kondisi dan pasar keuangan bagi perusahaan tidak ada artinya tanpa memahami ilmu matematika, disini hal yang perlu diperhatikan adalah konsistensi dalam memodelkan dan mengkompatibilitaskan masalah keungan atau ekonomi dapat dilakukan dengan  teori matematika yang sesuai. Sebagi contoh apabila seorang manajer ingin memahami alasan perusahaan mengambil keputusan terkait harga saham tertentu, maka kalkulus stokastik dapat digunakan untuk menentukan nilai yang sesuai dengan asset derivative saham tersebut. Matematika dalam sektor ekonomi dan keuangan perusahaan diandalkan sebagai alat atau media dalam menyederhanakan pemahaman dan penyajian masalah yang mana dilakukan dengan menggunakan bahasa matematika, sehingga masalah-masalah yang terdapat dalam dunia bisnis dan perusahaan dapat menjadi lebih mudah dan sederhana untuk dipahami, dianalisis, dipecahkan dan disajikan. Disini, konsep dan teori matematika menjadi penting dalam dunia bisnis sebagai salah satu acuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan suatu permasalahan serta berfungsi untuk merumuskan hubungan antarvariabel tersebut dalam bentuk persamaan matematis, agar dapat diuji keberlakuannya secara empiris.

Refrensi :

 

Erman Suherman. Dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matehatika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia

 

Yenti Sumarmi. (2018). Matematika dalam Ilmu Manajemen. Jurnal Equation, Vol.1 No.1, hlm.11-14

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun