Mohon tunggu...
Azza Arromdlon
Azza Arromdlon Mohon Tunggu... Penulis - Serba Usil

Lelaki sederhana. Menyukai sejuta keusilan; usil membaca, usil menulis, mengusilimu. Pegiat di Majelis Tobung Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teruntuk Kawan di Kota Jiran

7 Oktober 2024   04:51 Diperbarui: 7 Oktober 2024   04:53 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-PBAK 2024

Beberapa hal mungkin sangat sukar dimengerti di kepala, Kawan
Bahwa hubungan yang terjalin bersama amin
Berubah rusuh di sapu kencang angin.
Padahal semoga masih saja melekat
Pada doa-doa yang selalu munajat.

Perjalanan kita masihlah panjang, Kawan
Sepanjang keinginan di laju zaman
Maka hari yang lalu biarlah berlalu
Meski luka itu enggan lupa
Meski dendam itu masih memendam
Bukankah untuk terbang
Kupu-kupu harus melewati jalan aral, kawan?

Di setiap jalan temu
Kita pasti menuju pisah pilu
Namun kenangan yang kita pupuk bersama
Lebih dari sekedar sekata bahagia.
Maka luka yang menganga
Mari obati bersama
Air mata yang tumpah
Kita tampung bersama-sama.

Persembahan kasih yang kami haturkan dengan segenap hati
Harap diterima dengan luas samudera.
Maaf yang segenap jiwa
Semoga disambut dengan lapang dada. Amiin.

Krai, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun