Selain tubuh hujan yang dingin
Beku paras wajahmu
Membikin gigil sekujur tubuh.
Alih-alih menghirup segar nafasmu
Menunggu ria waktu
Sabar menjadi persimpangan
dan aku tersesat entah menuju kapan
Tiba aku menyambut rindu.
Anak-anak kataku tak lagi riang
Bermain di bawah hujan.
Bila sudah hujan di hatimu mereda
Aku ingin tanpa bersyarat
Saling bertemu di pusat ibu kota kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!