Mohon tunggu...
Azza Arromdlon
Azza Arromdlon Mohon Tunggu... Penulis - Serba Usil

Lelaki sederhana. Menyukai sejuta keusilan; usil membaca, usil menulis, mengusilimu. Pegiat di Majelis Tobung Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sia-sia

29 Oktober 2020   06:07 Diperbarui: 29 Oktober 2020   06:18 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau menyebutnya tabah
Sisa-sisa sesak di dadamu
Sehabis menghabisi waktu
adalah sia-sia.

Sisa-sisa yang berlalu
Telah menjadi seberkas yang kau simpan
Kapan saja ingin menjenguk
Kau biarkan ingin menjajah waktu di kepalamu
Kaupun resah,
Sia-sia mengingatnya.

Dengan geram,
Ingin kau tikam kenangan.
Namun sia-sia kau dapati
Sebab kenangan adalah
Sabda waktu yang abadi

Setinggal sisa-sisa usahamu
Kau temui kematianmu sendiri
Yang sia-sia di kepala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun