Mohon tunggu...
Azza Arromdlon
Azza Arromdlon Mohon Tunggu... Penulis - Serba Usil

Lelaki sederhana. Menyukai sejuta keusilan; usil membaca, usil menulis, mengusilimu. Pegiat di Majelis Tobung Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sebuah Kisah

25 November 2019   08:30 Diperbarui: 25 November 2019   10:33 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia menyadari, masa-lalunya adalah sebuah kisah. Rindunya ingini segera menjumpaimu. Yang ia ingat, kepergianmu hanyalah masalah waktu, berjalan dan berlalu. Namun rindumu masih menjadi perdebatannya di kepala.

"Bagaimana bila berdamai saja?" Ia ulang-ulangi di hati. Kau pun sebenarnya menginginkan hal yang sama. Namun jeda waktu, seperti memberi sebuah pilihan. Meski ragu. Dan Ia maupun kau memilih membisu. Hahahaha. Ia terkadang menyadari perihal kebodohannya ketika itu.

Entah, kau seperti meragukan beberapa hal. Hal yang terpenting adalah tentang keberanianmu menemui hati dan membawanya. Lalu tidak dengan kembali. Kau dan satu langkah sebelum sampai. Seperti telah meyakini yang tetap teguh. Meski kau rapuh.

Ia terus saja meneguhkan hatinya yang gelisah, "Aku ingin. Aku rindu." Namun yang telah terjadi tinggallah sebuah kisah. Kenyataan memang begitu. Seperti tanpa manis, pahit selalu. Meski yang dijalani hanyalah masa-lalu.

Menekuni bahasa mata dan hati. Kau dan Ia setia meramaikan hati yang sepi. Masing-masing, sama-sama ingin, namun bunyi jarum jam di tengah-tengah malam dibiarkan saja sunyi. Sia-sia tanpa arti. Aduh. Hati mengaduh. Sama-sama gaduh. Sama-sama pilu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun