sekian lama
mengukir sedih
tak sangka begini
aq tertahan
terluka pengapnya
hawa sedihku
menangis tak mampu
tersenyum palsu
menusuk jantung
kembalikan aku
ke sedia kala
tak pernah mengenal jiwa pujangga
karya2ku kotor
jatuh terinjak
sungguh tak mengenal bahagia
detik demi detik
luka demi luka
cinta bukan keindahan
sebatas manis yang maya
tak sudi lagi
jalan setapak
kau tabur paku berarak
tak tahu kau
aku terluka
mencoba berdiri
tertusuk lagi
dan lagi
selang sewindu
lara berlalu
terimakasih segalanya
usai sudah ujian di masa belia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H