Jadi mahasiswa bukan hanya soal buku.
Bukan hanya soal hadir tepat waktu di setiap kelas dan menjadi kesayangan dosen,
Bukan pula hanya soal catatan yang lengkap dan IPK tinggi.
Jadi mahasiswa bukan hanya soal keteguhan mempertahankan idealisme,
Tapi bagaimana membentuk idealisme yang menyangkut kesejahteraan masyarakat.
Idealisme yang memenuhi harapan semua; harapan Anda dan harapan masyarakat pada mahasiswa.
Jadi mahasiswa harus bisa membuka mata terhadap kegelisahan para tukang becak yang mengantar Anda pulang,
Para supir bus yang berwajah lusuh, serta para wanita-wanita tangguh berseragam kuning yang menyapu jalan Anda setiap pagi.
Jadi mahasiswa harus bisa menutup mata – menutup mata pada godaan untuk terus tinggal di Menara Gading; menutup mata pada apatisme dan rasa pesimis.
Jadi mahasiswa harus bisa marah terhadap ketidakadilan,
Dan memalingkan muka pada anarkisme.
Jadi mahasiswa harus bisa merasakan masyarakat.
Harus bisa merasakan hati orang-orang berbaju lusuh yang Anda temui setiap hari; pengamen, pedagang asongan, tukang tambal ban – semuanya menaruh ekspektasi pada Anda untuk memperbaiki kehidupan mereka kelak.
Jadi mahasiswa itu, sungguh, sebenarnya terlalu berat.
Tapi kalau bukan kita, siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H