Aceh dikenal dengan kawasan karst yang menakjubkan, salah satunya adalah kawasan karst Laweung yang terletak di Gampong Cot, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Di kawasan ini terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Guha Tujoh atau Gua Tujuh. Gua ini terkenal karena keindahan stalaktit dan stalakmitnya yang bervariasi bentuknya, menciptakan pemandangan bawah tanah yang menakjubkan.
Untuk sampai ke Guha Tujoh kita bisa memilih jalur dari Kecamatan Batee kalau kita berangkat dari arah Kota Sigli, dan bisa memilih melalui jalur Kecamatan Muara Tiga kalau kita berangkat dari arah Kota Banda Aceh.
Siang itu kami memacu sepeda motor ditengah terik matahari menuju ke Kecamatan Batee dan mendaki perbukitan yang jalanannya telah beraspal, tujuan kami ingin menjelajahi Guha Tujoh yang terletak di antara Kecamatan Batee dan Kecamatan Muara Tiga.
Setelah beberapa menit memacu sepeda motor diatas perbukitan Karst yang gersang ini akhirnya sampai juga kami dipertigaan jalan menuju Guha Tujoh, disini ada papan penunjuk jalan sederhana yang bertuliskan Guha Tujoh, Â sepeda motor kami arahkan belok ke kanan menyusuri jalanan tanah, beruntung saat kami mengunjungi Guha Tujoh ini udara cukup cerah, tidak hujan sehingga jalanan cukup mudah untuk dilalui.
Di area jalanan masuk terdapat warung kecil yang menjajakan makanan ringan dan minuman, di Warung terdapat beberapa orang yang sedang bersantai menikmati minuman, kami berbincang sejenak dengan yang punya Warung untuk memastikan arah menuju ke Guha Tujuh, kebetulan anak pemilik Warung yang menawarkan diri untuk menjadi Guide kami selama berkunjung ke Guha Tujoh, setelah kendaraan kami titipkan di area parkiran warung dan kami memutuskan untuk trekking ke area Gua, jaraknya tidak begitu jauh dan cukup mudah dilalui hingga sampai ke area Gua, jalanan yang kami lalui selama trekking adalah jalanan tanah dan berbatu.
Didepan area Gua ada beberapa Pondok dan Tempat Duduk dari kayu, juga ada beberapa orang guide lokal yang siap untuk memandu kita menyusuri Gua dan menjelaskan sejarah tentang Guha Tujoh ini. Kami mulai menelusuri Gua ini, disebelah kiri mulut Gua ada stalagmit yang berukuran besar dan setelah kita melewati Stalagmit ini terdapat jalan setapak untuk turun ke dasar Gua berada dibawah tanah, kami tidak menuju ke bawah terlebih dahulu tapi meneruskan mengeksplore Gua di bagian atas, Â didalam Gua ini banyak stalaktit dan stalagmit membuat pemandangan tampak indah, kami terus berjalan menuju ke bagian dalam Gua, disini pemandangan cukup indah stalaktit dan stalagmit memenuhi ruangan Gua, juga dari bagian langit Gua ada lubang yang membuat cahaya sang mentari bisa menembus ke dalam Gua dan juga cahaya yang berasal dari mulut Gua.
Setelah menelusuri bagian atas Gua kami memutuskan untuk turun ke bagian bawah melewati jalan setapak dan melewati tangga kayu sederhana, kami harus berhati hati sewaktu turun ke bawah karena area ini licin, dan sangat gelap, jadi kalau mau turun menelusuri bagian bawah Gua kita harus bawa senter agar tidak salah arah dalam melangkah.
Begitu tiba di perut Gua udara dingin dan lembab cukup terasa, terdengar suara tetesan air, tampak air menetes dari stalaktit yang ada di langit Gua, juga terdapat ember yang sengaja disiapkan untuk menampung tetesan air tersebut.
Di perut Gua juga terdapat berbagai formasi bebatuan ada yang membentuk tiang -- tiang, ada yang membentuk seperti burung rajawali, ada yang seperti ranjang dan juga di langit Gua ada batu besar yang tampak menggantung.