Mohon tunggu...
Azwar Anas Siregar
Azwar Anas Siregar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baik aja

ganteng dan baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

PD,Partai Demokrat atau Partai Dagelan?

20 September 2013   15:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:37 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1379659514304572863

(sumber http://news.detik.com/) Partai Demokrat memang sangat pandai mengemas berita,ibarat artis,Partai ini seperti Jupe atau Dewi Persik,kalau tidak masuk berita atau jadi gossip ngga asyik! Kemarin media,baik cetak maupun televisi di ramaikan dengan berita penurunan Gede Pasek Suardika dari ketua Komisi III DPR -RI dan akan digantikan koleganya Ruhut Sitompul,yang sama-sama dari Demokrat.Sebenarnya secara konstitusional,adalah sah-sah saja,Fraksi Demokrat sebagai kepanjangan tangan Partai Demokrat,menaik-turunkan atau merotasi bahkan memecat kadernya di DPR-RI.Partai Demokrat sah-sah juga menurunkan Pasek Suardika yang dianggap loyalis Anas,juga memberikan "kado" bagi kadernya yang begitu loyal kepada partai (terutama kepada SBY),dalam hal ini Ruhut Sitompul. Masalahnya,Komisi III yang dianggap sebagai komisi paling prestisius karena membidangi hukum dan perundang-undangan, hak asasi manusia, dan keamanan.Sementara Ruhut selama ini dikenal sebagai biang-kerok dengan banyak ulah dan humor "sadis"nya yang tidak salah kalau dianggap rekan-rekannya seperti badut (bahkan dulu sempat sangat mirip badut ketika pakai kuncir ekor tikus),belum lagi posisinya yang selalu membela Pemerintah khususnya SBY.Bahkan Ruhut mengaku sebagai anjing penjaga SBY (sumber :http://www.jakartapress.com/detail/read/3219/aku-ini-anjing-penjaga-pak-sby-dan-demokrat),tidak heran banyak masyarakat yang beranggapan Ruhut adalah sosok penjilat SBY. Komisi III sebagai mitra Pemerintah khususnya dalam bidang Hukum,perundang-undangan,HAM dan keamanan,diharapkan bisa mengawasi kinerja Pemerintah,tentu saja  kita harapkan bisa di pimpin oleh orang yang mempunyai kharisma dan sosok berwibawa,bukan manusia slegean yang sudah putus urat malunya. Bagi saya pribadi,jangankan menjadi ketua Komisi III,menugaskan Ruhut menjadi anggota Komisi III DPR RI adalah "kebodohan" Fraksi Demokrat.Ruhut seharusnya ditempatkan di Komisi Gila yang berisikan manusia yang mempunyai keterbelakangan mental,jika belum ada sebaiknya DPR RI membentuknya karena cukup banyak juga selain Ruhut anggota DPR yang mengidap keterbelakangan mental,sekaligus Komisi Khusus Koruptor (komisi ini pasti berisi lebih dari setengah anggota DPR). Kalau Fraksi Demokrat tetap bersikukuh dengan keputusannya menugaskan Ruhut sebagai ketua Komisi III,sebaiknya media terutama media Televisi harus selalu siap on time untuk rapat-rapat Komisi III yang dipastikan akan berujung ricuh dan penuh banyolan.Bila selama ini,Ruhut Sitompul adalah anggota yang menjadi biang-kerok,sekarang ketua komisi yang akan mejadi biang-kerok,dan jadilah Komisi III menjadi komisi badut seperti yang di harapkan Partai Demokrat.Kalau ada TV kabel yang khusus menyiarkan agenda rapat Komisi III,sebaiknya kita berlangganan,karena kelucuannya dipastikan tidak kalah dengan OVJ atau Film Komedi sekalipun. Salam Banyolan buat Partai Dagelan,eh...Demokrat *www.youtube.com/watch?v=7NiSb8JyS98‎ *http://log.viva.co.id/news/read/128461-ulah_ruhut_di_rapat_pansus_dengan_bumn *http://politik.kompasiana.com/2010/01/18/tanggapan-jk-soal-panggilan-daeng-ruhut-55781.html *http://news.detik.com/read/2010/01/20/140334/1282426/10/ruhut-kembali-bikin-ulah-di-rapat-pansus *http://www.antaranews.com/berita/168591/pdip-adukan-ulah-ruhut-ke-demokrat *http://kabarnet.wordpress.com/2012/05/23/ruhut-sitompul-nyaris-dibogem-anggota-fui/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun