Mohon tunggu...
Azwar Anas Siregar
Azwar Anas Siregar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baik aja

ganteng dan baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ada Apa dengan Islam Liberal (A-ADIL?) Surat Terbuka Buat Saudara EA Setan

6 Agustus 2011   07:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:03 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ssaya tergelitik dengan tulisan seorang kompasioner yang lumayan rajin menuangkan ide-idenya,kalau tidak salah namanya EA (erianto anas) yang lebih suka memajang nama EA Setan.entah karena tidak suka dengan nama pemberian orang tuanya,atau memang sadar diri,bahwa beliau selama ini sedang sekongkol dengan setan untuk terus menerus membuat tulisan yang memojokkan agama islam.Membaca tulisan si Setan (maaf ya,orangnya sendiri yang memakai nama setan),banyak para kompasioner muslim yang lain geram,marah.Tapi banyak juga yang mendukung.Para pendukung di lihat dari namanya,umumnya bukan muslim yang sudah pasti tidak paham dengan ajaran islam.Saya  secara pribadi kasihan melihat tulisannya yang cenderung mengorbankan nurani dan membohongi dirinya sendiri untuk mencari popularitas (kemungkinan besar saudara setan ini dulu pengen jadi artis cuma sering gagal di audisi).Saya jadi teringat JIL-nya Ulil,yang dengan begitu bangganya berusaha menampilkan wajah islam yang begitu Humanis.Pertanyaannya,"apakah wajah islam yang ditampilkan Rasulullah dan yang diperlihatkan muslim Indonesia tidak humanis?".Para JIL dan antek-anteknya seperti saudara setan ini berusaha memberikan celah pemahaman islam yang baru,yang lebih sempurna (menurut mereka),bahkan tidak segan-segan mengeluarkan ide untuk merevisi ayat Alquran (Na uzubillahi!).Padahal islam tidak begitu kaku,dan sangat memberikan ruang untuk diskusi seperti yang di tampilkan Nabi SAW dengan membuat Masjid bukan hanya tempat shalat,tetapi juga ruang menimba ilmu dengan cara sering bert ukar pikiran dengan para sahabat.Tetapi di Islam juga ada beberapa hal yang tidak bisa diperdebatkan dan "haram untuk di kritisi",misalnya Rukun Iman dan Rukun Islam.dan pada akhirnya di Alquran sudah ditegaskan bahwa Islam sudah disempurnakan Allah SWT.

Banyak yang bertanya,"apa yang melatar belakangi timbulnya orang-orang semacam saudara EA setan ini?",Bagaimana mungkin ada manusia yang waras mau merendahkan ajaran agamanya hanya untuk mendapatkan simpati dari orang lain (terutama yang anti agama ).Beberapa kasus membuktikan,seperti JIL,mereka mau mengobok-obok ajaran islam demi mendapatkan simpati dari yayasan-yayasan (NGO) amal dari luar negeri yang ditengarai banyak diantaranya memberikan dana-dana yang lumayan besar (untuk JIL,Asia Foundation).Padahal NGO-NGO tersebut kebanyakan di kelola oleh asing yang non muslim,malah dikelola oleh kelompok Zionis.

Alasan yang kedua,besar kemungkinan para pengusung faham "nyeleneh" ini adalah orang-orang yang terombang-ambing diantara dua kutub.Kutub keislaman dan kutub kesesatan,atau lebih tepatnya adalah orang-orang muda yang masih mencari jati diri.Terkadang dalam proses pencarian jtai diri ini (umumnya mereka orang-orang yang secara IQ bagus,tapi EQ lemah),mereka tidak mampu mengendalikan hawa nafsu dan ke "egoisan" untuk mempertunjukkan eksistensinya.Apabila ada orang yang mendukung dari pihak lain,akan dianggap sebuah kehormatan tapi akan selalu berusaha menentang dan bertentangan dengan "pakem" atau aturan yang ada (dalam kasus saudara EA setan,saya cenderung ke alasan yang kedua).

Alasan ketiga,kemungkinan besar mereka adalah musuh dalam selimut,yang bisa saja secara sadar atau tidak sadar berhasil di doktrin pihak tertentu untuk merusak dari dalam.Bagaimanapun Rasulullah SAW sudah memperingatkan,bahwa akan tiba masanya umat islam lemah dan diperlemahkan,bagaikan buih ombak yang di permainkan kesana kemari.Bukan karena jumlahnya yang sedikit,tapi karena tidak adanya persatuan dan kesatuan.Nah,para JIL-er ini adalah pion yang paling gampang dalam memecah umat.

Masih banyak sebenarnya kemungkinan yang lain,dan mungkin perlu bagi MUI sebagai payung lembaga Ulama (Ulama adalah orang yang alim/mempunyai ilmu dalam islam) Indonesia untuk mencari akar masalah timbulnya orang-orang yang begitu "ngotot" menuduh islam penuh dengan kekerasan tapi anehnya tetap mengaku islam.Hal yang sama perlu di berlakukan untuk kasus "garis keras",seperti Kaum Terorist yang mengatas namakan Islam untuk kekerasan yang dilakukannya.Baik "kaum liberal yang berusaha menghancurkan akidah" atau "kaum teroris yang merusak ajaran damai Rasulullah dan menimbulkan petaka" adalah sama-sama bagian dari umat yang membutuhkan uluran tangan agar jauh dari kesesatan dan menyesatkan orang lain.Bagaimanapun kita kembali ke sejarah,Islam masuk kenegeri ini dengan damai dan lewat jalur perdagangan.

Sebagai penutup,marilah kaum muslimin (termasuk  saudara EA tanpa Setan),untuk lebih mempelajari ajaran islam dari sumber yang benar.Bila kita tidak sanggup untuk membangun kejayaan Islam,paling tidak jangan ikut merusak Islam dengan buah pikiran dan ide-ide "nyeleneh",yang bisa saja membuat orang awam terjebak.Bila kita sudah tidak suka dengan Islam,mengapa masih bertahan,kawan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun