Ada rasa yang tertinggal di hati saya ketika menjadi saksi dari perhelatan besar Mandiri Jakarta Marathon (MJM), yang dilaksanakan 29 Oktober 2017. Bukan tentang banyaknya pesohor-pesohor yang muncul dalam acara yang diikuti oleh 16.000 peserta dari 54 negara itu, bukan juga karena besarnya hadiah (total Rp. 774 juta) yang diperebutkan dalam acara yang sudah dilaksanakan 5 kali itu.Tapi justru karena bahagia melihat anak-anak Indonesia bisa terlibat dalam acara besar itu.
Saya optimis bahwa olahraga marathon di Indonesia akan semakin mendapat tempat di hati rakyat karena melihat ikut dilibatkannya anak-anak dalam event besar dalam dunia olahraga Indonesia itu. Di antara kategori yang dilombakan yaitu nomor lari Full Marathon 42, 195 Kilometer, Â Half Marathon 21 Kilometer, 10K (10 Kilometer), dan 5K (5 Kilometer), ternyata ada kategori lain yaitu Maratoonz (Children's Sprint).
Kategori terakhir ini walau tidak begitu bergengsi, akan tetapi menyedot perhatian banyak peserta (anak-anak) dan pendamping peserta (orang tua atau keluarga peserta). Banyaknya perhatian terhadap Maratoonz ini menunjukkan bahwa olahraga marathon diminati oleh anak-anak di Jakarta pada khususnya. Kategori Maratoonz dalam event yang mengangkat tema "Never Give Up" tersebut diikuti oleh anak-anak usia 5 sampai dengan 7 tahun dan 8 sampai dengan 10 tahun.
Keseriusan pihak penyelanggara, mengadakan lomba marathon untuk anak-anak di ajang Mandiri Jakarta Marathon 2017 ini merupakan bentuk nyata dalam pembinaan atlit marathon usia muda. Kategori Maratoonz ini selain sebagai ajang pengenalan olahraga marathon pada anak-anak, juga merupakan ajang kompetisi bagi anak-anak yang tertarik dengan olahraga marathon.
Karena kategori Maratoonz ini diperuntukkan untuk anak-anak, maka acaranya pun dikemas untuk menarik perhatian anak-anak. Panitia menghadirkan pembawa acara yang disukai anak-anak. Ketika acara Maratoonz selesai satu tahun, acara diselingi dengan cerita-cerita menarik dari pembawa acara khas dengan bahasa anak-anak. Pembawa acara mengajak anak-anak bercerita pengalaman mereka mengikuti lomba marathon di ajang Mandiri Jakarta Marathon 2017 itu.Â
"Saya senang mengikuti lomba maraton ini dan senang karena bisa juara," kata Simon ketika diwawancarai di arena Maratoonz, Mandiri Jakarta Marathon 2017.
Simon yang didampingi Ibunya dalam mengikuti lomba tersebut sudah mengikuti lomba marathon itu sejak usia 5 tahun.
"Setiap tahun Simon ikut lomba maraton ini," jelas Ibu Simon yang juga hobi dengan olahraga marathon itu.
Sebagai seorang Ibu tentu saja ia ingin memberikan anaknya yang terbaik, termasuk menyalurkan minat dan bakat sang anak termasuk dalam olahraga. Oleh sebab itu tidak salah jika sang ibu rela bangun sebelum pagi demi mengantar Simon untuk lomba maraton di ajang Mandiri Jakarta Marathon 2017.