Mohon tunggu...
Azwar Sutan Malaka
Azwar Sutan Malaka Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membumikan Hasil Penelitian melalui Film Dokumenter

26 Oktober 2017   10:26 Diperbarui: 26 Oktober 2017   10:38 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Dokumentasi Hasil Penelitian. Sumber: Badan Bahasa Kemdikbud.

Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa 2017, Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melaksanakan Diskusi Dokumentasi Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 26 Oktober 2017 di Aula Sadudu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud.

Acara ini baru pertamakali diadakan oleh Badan Bahasa, sebagai terobosan bagi penyebarluasan hasil penelitian. Hal itu seperti dijelaskan oleh Dr. Sastri Sunarti, M.Hum, Ketua Pelaksana Acara diskusi tersebut.

"Acara ini merupakan terobosan peneliti-peneliti bahasa dan sastra di Badan Bahasa, karena di lapangan ketika melakukan penelitian para peneliti juga melakukan pendokumentasian acara," jelas Sunarti.

Lebih jauh Sunarti yang juga merupakan salah satu peneliti di Badan Bahasa menyampaikan bahwa tujuan acara diskusi hasil penelitian bahasa dan sastra ini adalah untuk menyebarluaskan hasil penelitian kepada masyarakat luas. Selain itu pemutaran dokumentasi hasil penelitian ini juga sebagai bentuk transparansi pelaporan penelitian.

"Selama ini laporan hasil penelitian hanya dalam bentuk dokumen tertulis, tapi sekarang peneliti juga membuat dalam bentuk audiovisual," jelas Sunarti.

Pada kesempatan yang sama Dr. Hurip Danu Ismadi, M.Pd., Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Badan Bahasa menyampaikan bahwa dokumentasi dalam bentuk film mempunyai dampak yang luas.

"Dampaknya sangat luas, karena hasil penelitian yang sudah difilmkan itu bisa diakses oleh masyarakat di seluruh dunia," jelas Dr. Hurip Danu Ismadi, M.Pd.

Lebih jauh Dr. Hurip menyampaikan bahwa dokumentasi hasil penelitian ini harus dibuat dengan baik agar jika ditayangkan di website atau internet bisa diakses oleh masyarakat dunia.

"Dokumentasi cerita rakyat dan tradisi lisan Indonesia agar bisa dipelajari bangsa asing, akhirnya cerita-cerita rakyat dan tradisi lisan Indonesia bisa berdampak terhadap dunia.

Dokumentasi hasil penelitian bahasa dan sastra selain terobosan dalam pelaporan hasil penelitian, tentu juga merupakan usaha untuk membumikan ilmu pengetahuan. Jika selama ini hasil-hasil penelitian hanya bisa diakses oleh orang-orang terdidik, saat ini hasil penelitian itu bisa diakses masyarakat luas karena ditayangkan dalam bentuk audiovisual. (asm).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun