'Hidup ini makin konsumtif aja, bayangin saja sekarang sedikit-sedikit kita sms atau telpon. Engga kayak dulu orang perlu harus ketemuan dulu', kata atasanku. Teknologi memang bisa hidup ini lebih mudah dan lebih dekat satu sama lain, namun teknologi juga menjadikan kita konsumtif tanpa menimbang antara keinginan (want) atau kebutuhan (need). Dalam tulisan Spirit oleh Ellen Rachman, 'Pemrosesan data, jaringan internet, telekomunikasi tidak pernah bisa kita hindari. Teknologi juga berkembang demikian pesat sehingga sulit diikuti. Rasanya baru beberapa tahun saja kita menikmati teknologi GPRS, CDMA. Sekarang, kalau tidak ber-3G-ria, rasanya kuno. Baru saja, kita menikmati "i-pod', sekarang kita perlu bersipa-siap memahami 'i-phone'. Bila kita sedikit berusaha untuk menyukai dan memperdalam teknologi, kita secara tidak langsung terpaksa mengadaptasi derap inovasi dan perubahan dari perkembangan teknologi'. Namun mesti kita juga memperhatikan akan keinginan dan kebutuhan, apakah ini sudah sebuah kebutuhan atau hanya keinginan semata... Gaul gitu Lho atau biar tidak Gaptek. Teman ku pernah ngomong gini 'Lagi duduk dikantin sekolah, lihat anak-anak SMP HP-nya bagus-bagus, keren-keren banget. HPku sih enggak seberapa.. kalah bagus sama mereka. Wiss gimana orang tuanya ya ? Pasti HPnya tercanggih diantara yang canggih.' 'Yang jelas sekolahnya juga pasti bonafid jadi HP muridnya bagus-bagus.. ck ckc kc anak zaman sekarang ' 'Bukan karena sekolahnya ... karena duit kali ya ? he hehe', jawab temenku 'Gimana HP saya, mbak', tanya yang lain. 'kalau punya kamu gak ada yg nyangin.. beneran . tadi aku lihat-lihat gak ada yang nyamain heheh', jawab temanku 'minta beliin lagi donk, jangan mau kalah sama anak SMP', kataku 'ini aja kayaknya keren banget.. anak SMP lebih keren . Apa minta beliin sama bapaknya aja ya ? hahaha', jawab temenku ini 'Kalau ketemu Bapaknya, nitip buat saya juga,' sambungku. Sekarang tinggal terserah Anda, apakah mau meletakan pada need or want ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H