Dalam era globalisasi, teknologi menjadi satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, pertanyaan-pertanyaan mengenai etika menjadi semakin didesak untuk dijawab. Privasi pengguna yang terancam, diskriminasi yang diperkuat oleh algoritma, keamanan data yang semakin rawan, dan dinamika sosial yang kompleks adalah tantangan utama yang sedang dialami oleh masyarakat di era modern yang semakin terhubung. Di balik dinamika ini, filsafat berperan penting sebagai panduan, membantu kita dalam mempertanyakan nilai-nilai yang mendasari penerapan dan pengembangan teknologi saat ini. Dalam opini ini, kita akan mempertanyakan apa saja peran filsafat dalam menghadapi etika dalam teknologi yang terus berkembang.
1. Privasi dan Keamanan
Batasan-batasan etis dalam penggunaan teknologi, terutama sosial media untuk kebutuhan pengawasan kontrol dan pengawasan harus dibatasi untuk menghormati hak privasi individu. Filsafat dapat kita jadikan landasan utama untuk membantu kita dalam mempertanyakan kebutuhan pengawasan serta memberikan evaluasi dampaknya pada kebebasan individu. Konsep dasar seperti hak asasi manusia, dapat menuntun kita untuk menggunakan dan mengembangkan teknologi dengan memperhatikan hak privasi individu.
2. Diskriminasi
Mempertanyakan bagaimana argoritma berpengaruh untuk memperkuat diskriminasi dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat, diperlukan peran filsafat untuk menganalisa aspek-aspek diskriminasi. Dengan menggunakan filsafat sebagai landasan utama, kita dapat mengetahui langkah-langkah untuk meminimalisir bias dan memastikan setiap individu mendapatkan keadilan dalam penerapan algoritma, dan memberikan evaluasi implikasi etika dari argoritma.
3. Keamanan Cyber
Filsafat berperan untuk memberikan landasan utama untuk mempertanyakan tentang nilai-nilai yang mendasari perlindungan data pengguna dalam hal privasi. Filsafat memberikan panduan untuk bertanggung jawab kepada perusahaan dan pemerintah untuk menjaga privasi, dan keamanan data, terutama di era globalisasi yang sedang marak terjadi serangan cyber dan penyalahgunaan data yang tidak etis. Konsep keadilan distributif dapat memancing diskusi tentang cara menciptakan lingkungan yang tidak hanya aman, melainkan juga adil terhadap pengelolaan data di era globalisasi ini, di mana data menjadi hal yang krusial untuk dilindungi dan memiliki potensi untuk menjadi alat yang dapat mengancam kehidupan seseorang.
4. Pertimbangan Etis
Sangat penting untuk mempertimbangkan etika dalam setiap pengembangan teknologi menggambarkan terhadap kompleksitas dan dinamika dari teknologi terhadap masyarakat. Filsafat berperan sebagai pendekatan yang analitis dan reflektif yang dapat membantu mengidentifikasi prinsip-prinsip etis yang dapat dipertimbangkan dalam pengembangan teknologi baru. Dengan menjadikan filsafat sebagai landasan, praktisi teknologi dapat mempertimbangkan nilai-nilai seperti tanggung jawab demi keberlanjutan dari proses inovasi teknologi. Keberlanjutan ini juga dapat mendorong kita untuk mengembangkan teknologi agar dapat berkontribsi terhadap keberlajutan ekonomi dan mungurangi dampak negatif yang dapat  timbul.
5. Dampak Sosial
Teknologi memiliki dampak sosial dengan spectrum yang cukup luas, dan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia. Filsafat dapat dijadikan panduan untuk menganalisis kompleksitas ini, karena pendekatannya yang analitis dan kritis, kita dapat memahami dari berbagai macam aspek, seperti nilai apa saja yang mendasari respons masyarakat terhadap perkembangan teknologi. Yang pertama, di dalam dunia pekerjaan misalnya, teknologi dapat mempermudah pekerjaan dan menjadikan pekerjaan lebih efisien dalam hal produktivitas, tetapi memiliki tantangan seperti pergantian manusia menjadi robot. Melalui filsafat kita dapat mengevaluasi dari konsekuensi dari kemajuan teknologi ini, serta mencari solusi untuk mengurangi ketidaksetaraan yang mungkin akan timbul. Kedua, dalam kehidupan sosial teknologi memudahkan kita untuk terkoneksi secara global yang sebelumnya belum pernah terjadi, tetapi juga berpotensi menimbulkan isolasi serta alienasi. Melalui sudut pandang filsafat, kita dapat memperhatikan nilai-nilai seperti kebebasan, persamaan, dan keadilan dan memahami bagiamana teknologi dapat membentuk dinamika sosial, serta cara untuk meminimalisirnya. Yang terakhir, dalam aspek kesejahteraan, teknologi berperan penting untuk meningkatkan layanan publik seperti, kesehatan, pendidikan, dan lainnya, tetapi dapat memicu kesenjangan dan ketimpangan sosial. Dengan menggunakan filsafat sebagai landasan utama, kita dapat memahami tentang peran teknologi dalam berinteraksi terhadap nilai kemanusiaan, dan bagaimana kita bisa merancang kebijakan dan menerapkan inklusi, dan kesejahteraan bagi semua masyarakat.