Mohon tunggu...
Azwa Ajengningtyas
Azwa Ajengningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Prodi PIPS UIN JKT

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

EQ, IQ, dan SQ dalam Praktik Psikologi Pendidikan

7 November 2024   13:05 Diperbarui: 7 November 2024   13:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/clear-light-bulb-placed-on-chalkboard-355952/ 

➢ IQ adalah ukuran kemampuan intelektual seseorang yang mencakup kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan memahami konsep. Tes IQ biasanya mengukur kemampuan logika, analisis, dan pemahaman verbal. Faktor yang mempengaruhi IQ adalah : faktor genetic, faktor lingkungan, faktor Pendidikan dan faktor nutrisi.

➢ EQ merujuk pada kecerdasan emosional, yaitu kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. EQ penting dalam interaksi sosial dan membangun hubungan yang sehat. Faktor yang mempengaruhi EQ adalah : Pengalaman hidup, Pendidikan emosional, Lingkungan sosial, dan Kesehatan mental.

➢ SQ atau Spiritual Quotient adalah ukuran kecerdasan spiritual, yang mencakup kemampuan untuk memahami makna hidup, tujuan, dan nilai-nilai yang lebih tinggi. SQ berhubungan dengan kesadaran diri dan hubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Faktor yang mempengaruhi SQ adalah : Pengalaman Spiritual, Pendidikan dan Pembelajaran, Nilai dan Keyakinan, dan Koneksi Sosial.

➢ Hubungan antara IQ, EQ dan SQ :

IQ berfokus pada kemampuan kognitif dan intelektual, sementara EQ berkaitan dengan kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi. Keduanya diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan karir. SQ dapat meningkatkan EQ, karena kesadaran spiritual sering kali membantu individu dalam mengelola emosi dan berempati terhadap orang lain.

➢ Integrasi IQ, EQ dan SQ

Dengan mengintegrasikan IQ, EQ, dan SQ, seseorang akan menjadi individu yang lebih berdaya, berpikir holistik, serta memiliki kualitas kepemimpinan yang baik. Pengembangan ketiga aspek kecerdasan ini akan membantu seseorang untuk menyelesaikan masalah secara efektif, mampu berinteraksi dengan baik dengan orang lain, dan menjalani hidup dengan penuh makna serta keberanian dalam menghadapi tantangan. 

➢ Berpikir artinya menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan.

➢ Emosi merupakan perasaan atau reaksi afektif yang muncul dalam diri seseorang sebagai respons terhadap situasi atau rangsangan tertentu. 

➢ Hubungan berfikir dengan emosi :
- Berpikir sebagai aktivitas intelektual yang kompleks dan emosi sebagai pengalaman psikologis.
- Berpikir dan emosi saling mempengaruhi. Cara berpikir kita dapat memengaruhi respons emosional, dan emosi yang dirasakan dapat membentuk pola pikir
- Bias kognitif adalah distorsi berpikir yang sering dipengaruhi oleh emosi, seperti saat marah yang memicu keputusan impulsive.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun