Mohon tunggu...
Althaf Azhar
Althaf Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Historiophile, gamer, muslim, Isekai affeciando

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa BBK4 UNAIR adakan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik menjadi Pupuk Organik Cair (POC) di Desa Pohjejer

25 Juli 2024   18:30 Diperbarui: 25 Juli 2024   18:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)

Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)
Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)

Program nol waste yang dilaksanakan 5 Juli dan 12 Juli 2024 meliput edukasi terhadap masyarakat akan pemilahan sampah-sampah di Desa Pohjejer menjadi 2 kelompok sampah, yaitu Organik dan Anorganik. Kemudian masyarakat Desa Pohjejer mendapatkan pengarahan akan potensi ekonomis dari pengolahan sampah organik menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Program ini diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat Desa Pohjejer dengan audiens lebih dari 20 orang.

Sesuai dari namanya, Pupuk Organik Cair dapat diartikan sebagai pupuk dalam bentuk zat cair yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia. Pupuk cair umumnya merupakan ekstrak bahan organik yang sudah dilarutkan dengan pelarut air, diutamakan yang memiliki kandungan mineral yang rendah dan pH netral. Senyawa organik yang mengandung unsur karbon, tepung tulang atau enzim, pengaplikasiannya pupuk organik cair umumnya dengan cara disemprotkan ke daun atau disiramkan ke tanah. Penyemprotan pada daun dapat menggunakan alat bantu sprayer.

Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)
Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)

Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan, setiap aktivator memiliki keunggulan sendiri-sendiri. Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai upaya untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga dapat meningkatkan hasil agrikultur menjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali tanah pertanian, menggemburkan kembali tanah petamanan, sebagai bahan penutup sampah di TPA, reklamasi pantai pasca penambangan, dan mengurangi penggunaan pupuk kimia anorganik.

Sedangkan EM4 merupakan salah satu produk kultur mikroba yang digunakan untuk mengurai sampah organik menjadi kompos. Dikutip dari jurnal UM Tapsel Pengaruh Penambahan Effective Microorganism 4 (EM4) Terhadap Kualitas Kompos Campuran Feses Sapi dan Pelepah Sawit, EM4 merupakan  kultur  campuran  dari  mikroorganisme yang  dapat  menghasilkan  enzim  untuk  memecah selulosa   menjadi  glukosa   yang  bermanfaat  bagi kesuburan   tanah,   pertumbuhanan   dan   produksi tanaman   serta   ramah   lingkungan. EM4   dapat mengurai bahan  organik  secara  cepat  dengan  cara memfermentasikannya  menjadi  kompos  sehingga tidak  menimbulkan  bau  yang  tidak  sedap,  namun menghasilkan aroma yang segar. EM4 mengandung mikroorganisme    fermentasi    dan    sintetik    yang terdiri  dari  bakteri  asam  laktat  (Lactobacillus  sp), bakteri     fotosintetik     (Rhodopseudomonas    sp), Actinomycetes sp, Streptomyces sp, yeast (ragi) dan  jamur  pengurai  selulosa

Pada acara program kerja how to make a compost  dilaksanakan pada tanggal 12 Juli dan 22 Juli 2024. Pada kegiatan tersebut Mahasiswa BBK4 UNAIR memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Pohjejer untuk pembuatan Pupuk Organik Cair. 

Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)
Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)

Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)
Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)

Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)
Arsip kelompok BBK4 UNAIR (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun