Mohon tunggu...
Azura Saichi
Azura Saichi Mohon Tunggu... -

MUslimah | Ideologi Islam | Laskar Aksara | Mahasiswi Psikologi | Bandung

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berantas Tuntas Kriminalitas

2 Mei 2014   00:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:58 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, berita pembunuhan dan kriminalitas lainnya kerap mewarnai warta berita di seluruh stasiun televisi. Mulai dari kisah sejoli yang membunuh mantan pacarnya, polisi yang menembak rekannya, ibu yang membunuh anaknya, dan kisah-kisah lainnya. Alasan sepele pun sudah cukup menjadi alasan untuk membunuh. Alasan ekonomi, cemburu, sakit hati, bahkan sedikit kesal pun sudah cukup untuk menjadi alasan untuk membunuh. Pembunuhan seolah sudah menjadi hal yang mudah dan wajar dilakukan.

Tanpa disadari, media massa berkontribusi besar bagi perubahan perilaku masyarakat. Kita dulu mungkin merasa sangat terkejut ketika mendengar berita pembunuhan dan menganggap itu adalah perilaku yang sangat keji. Namun seiring berjalannya waktu dan semakin seringnya intensitas kita berinteraksi dengan berita pembunuhan atau berita kriminalitas lainnya, kita akan semakin terbiasa. Saat ini mungkin kebanyakan orang sudah menganggap bahwa kriminalitas adalah hal yang wajar dan tak segan-segan melakukannya.

Dalam hal ini, kita tidak dapat semata-mata menyalahkan media massa. Meski kita tahu bahwa media memiliki andil besar dalam hal ini. Namun memang sudah seharusnya media meliput dan mengabarkan peristiwa yang sudah terjadi. Keadilan hukum yang semakin tidak berpihak pada rakyat pun menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan. Masyarakat tidak akan berani melakukan tindak kriminal jika ia telah jera melihat hukuman bagi tindak kriminal sebelumnya.

Ada satu lagi hal penting yang sering dilupakan oleh masyarakat saat ini. Peran keluarga. Keluarga adalah lingkungan terkecil dimana anak dibesarkan pertama kali. Apapun yang terjadi pada sebuah keluarga, sedikit banyak akan berperan pada proses pertumbuhan anak. Anak ibaratnya adalah sebuah bibit yang akan tumbuh sesuai dengan bagaimana cara ia dirawat. Jika dirawat dengan segala kebaikan, dalam lingkungan yang baik, maka ia akan tumbuh dengan baik pula. Demikian pula sebaliknya.

Kasus-kasus pembunuhan dan kriminalitas lain yang terjadi selama ini tidak terjadi karena kesalahan individu semata. Namun merupakan akumulasi dari segala kesalahan atau permasalahan yang terjadi. Setidaknya ada 4 kesalahan yang melatarbelakangi terjadinya sebuah kasus kriminal. Pertama, kesalahan individu yang tidak memiliki pemahaman moral yang baik. Kedua, keluarga yang tidak menanamkan pemahaman yang baik bagi anaknya. Ketiga, masyarakat yang cenderung tidak ambil pusing terhadap apa yang terjadi. Dan keempat, negara yang tidak menjamin keamanan masyarakat dengan penerapan hukum yang baik.

Dengan demikian, masalah ini tidak dapat diselesaikan hanya dengan menghukumi atau memperbaiki individu saja. Tetapi harus memperbaiki segala aspeknya. Individu yang baik dapat diwujudkan dengan menanamkan pemahaman yang baik terhadap seorang individu. Namun ini tidak bisa sukses begitu saja tanpa masyarakat yang juga berpemahaman baik sehingga terjadi saling mengingatkan diantaranya. Dan semua ini harus didukung pula oleh sistem hidup yang baik yang akan mengkondisikan semuanya untuk menjadi baik.

Tidak dapat dipungkiri, satu-satunya sistem kehidupan yang baik dan sesuai dengan fitrah manusia hanyalah sistem kehidupan yang diturunkan dari langit. Sistem yang diciptakan langsung dari Sang Pencipta manusia. Dalam sistem ini, semua sendi-sendi kehidupan akan diatur dengan aturan yang tidak menyulitkan dan sesuai dengan fitrah manusia. Aturan dan hukum yang mengkondisikan agar individu menjadi baik. Serta akan memberi hukuman seadil-adilnya bagi individu yang masih saja melangar hukum. Dan ketika sistem ini dulu diterapkan, ia telah menjadi satu-satunya peradaban yang mampu bertahan selama kurang lebih 14  abad, juga memiliki catatan kriminalitas paling sedikit. Wallahua’lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun