Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat (12 Juli 2024) - Di tengah hiruk pikuk kota Medan, tepatnya di Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, sebuah gerakan diam-diam tengah berlangsung. Generasi Z di sana, didorong oleh kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan, bahu membahu melawan perubahan iklim dengan cara mereka sendiri.
Kesadaran yang Tumbuh dari Dampak Langsung
"Perubahan iklim bagi kami di sini adalah soal kehidupan sehari-hari. Kami merasakan dampak langsungnya melalui banjir yang semakin sering terjadi dan cuaca yang tidak menentu," ujar Bang Mek, seorang tokoh masyarakat di Kelurahan Sei Agul.
Suara Generasi Z Sei Agul: "Kita Harus Bertindak Sekarang!"
"Perubahan iklim bagi kami bukan sekadar isu global, tapi kenyataan yang kami rasakan setiap hari," kata Sarah, seorang mahasiswa ilmu lingkungan di Sei Agul. "Banjir yang semakin sering dan cuaca yang tidak menentu menjadi pengingat bahwa kita harus bertindak sekarang."
Kreativitas dan Aktivisme: Melawan Sampah dengan Seni dan Musik
Generasi Z Sei Agul tak hanya bicara, tapi juga bertindak. Mereka mengadakan berbagai kegiatan kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong aksi nyata dalam memerangi perubahan iklim.
"Kami membuat mural dan instalasi seni dari bahan daur ulang untuk mempercantik lingkungan dan menyampaikan pesan tentang bahaya sampah," ujar Nina, mahasiswa desain komunikasi visual yang aktif di Sei Agul Hijau. "Kami juga mengadakan konser musik dengan tema lingkungan, menggabungkan edukasi dan hiburan untuk menarik perhatian masyarakat."