Adakah yang pernah berpikir, mengapa peringatan HUT Proklamsi Kemerdekaan NKRI 17 Agustus di daerah tidak sebegitu meriah, apalagi di daerah-daerah yang diidentikan dengan daerah separatis seperti contohnya wilayah Papua, Papua Barat dan Maluku. Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus di ketiga daerah tersebut, kurang mendapat perhatian masyarakat. Mungking karena adanya provokasi kelompok-kelompok tertentu, sehingga momentum tersebut cenderung terabaikan. Masih adanya kelompok masyarakat yang merasa kecewa terhadap Pemerintah Pusat karena menilai tidak adanya perhatian dan merasa tidak dilibatkan dalam setiap momen peringatan hari bersejarah RI, sehingga cenderung melakukan kegiatan yang bersifat anti kebijakan pemerintah.
Padahal Pemerintah Pusat telah bagitu banyak memberikan perhatian lebih terhadap daerah-daerah tersebut, bahkan pemerintahan Jokowi-JK saat ini telah menetapkan program Nawacita yang sebagian besar ingin mensejahterakan masyarakat pelosok-pelosok maupun daerah perbatasan. Belum lagi, program maritim yang sampai saat ini masih terus digenjot diprediksi akan memberikan perubahan di wilayah Indonesia khususnya wilayah Timur yang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa.
Menghadiri upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2015 di Instana Negara merupakan suatu kehormatan besar dan suatu moment yang langka bila kita sebagi masyarakat biasa bisa menghadirinya. Saat pelaksanaan upacara upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2015 di Instana Negara kemarin, penulis melihat beberapa masyarakat yang berasal dari ketiga daerah tersebut, diantara mereka ada yang berasal dari aktivis pemuda, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat dan pengajar yang kesemuanya sangat bangga dan terhormat menghadiri upacara bendera di Istana Negara dan bisa melihat langsung Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
Hal lain yang mereka ungkapan adalah mereka merasa dipersatukan dalam kedaulatan NKRI melalui rangkaian kegiatan HUT RI ke-70. Bahkan kesan yang mendalam disampaikan masyarakat asal Papua yang bekerja di Perbatasan RI-PNG yang merasa terharu, karena dirinya dapat mengikuti upacara HUT RI di Istana Negara. Selama ini, dirinya tidak pernah terpikir untuk mempunyai kesempatan tersebut. Selanjutnya, dia akan menceritakan pengalaman ini kepada saudara serta tetangga-tetangganya di Jayapura. Dirinya meminta agar pemerintah meningkatkan intensitas kegiatan seperti ini dengan melibatkan tokoh-tokoh muda lainnya dengan tujuan menyamakan pemikiran tentang nasionalisme.
Mereka berharap agar kedapannya pemerintah mengundang lebih banyak lagi tokoh-tokoh dari wilayah timur Indonesia sebagai upaya penebalan rasa cinta tanah air, memberikan penghargaan dan kebanggaan bahwa tokoh Papua, Papua Barat dan Maluku juga berkesempatan mengikuti detik-detik proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Nagara Jakarta yang dipimpin Presiden RI selaku inspektur Upacara.
Hal ini juga bisa dijadikan upaya pemerintah untuk menjaga keutuhan NKRI, serta mensosialisasikan program pemerintah kepada masyarakat di daerahnya masing-masing, sekaligus mengeliminir propaganda dari elemen-elemen separatis di Papua, Papua Barat dan Maluku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H