Mohon tunggu...
azti arlina
azti arlina Mohon Tunggu... -

mahasiswi, pedagang, penulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Serdadu Kumbang : sebuah potret pendidikan bangsa

26 Juni 2011   19:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:09 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

sebelum dibaca, sekedar info kalo ini bukan resensi. so.. kalo ternyata banyak spoiler-nya ya jangan di protes :D

Serdadu Kumbang. judulnya lumayan unik dan bikin penasaran. terlebih saya gak apdet sama film terbaru belakangan ini, saya makin ga tau apa itu serdadu kumbang. kirain filem tentang bujangan lapuk yang biasa dapet panggilan kumbang oleh syair-syair dangdut. ternyata ini filem bertemakan tentang potret pendidikan bangsa toooh =D hehe... *jauh abis ama prediksi saya ;)

seperti filem garapan Alenia lainnya, tema besarnya tentang anak-anak. berhubung tentang anak-anak, maka bagian sceen filem ini habis diisi dengan tingkah polah si anak-anak. kelucuan, kepolosan, untuk bagian awal.. lumayan menghibur dan cerdas.

Filem ini tentang sebuah sekolah yang pola pengajarannya dengan kekerasan. didalamnya selalu berisi dengan teriakan (red:marah2). hm.. untuk yang dibesarkan di keluarga yang lembut-gemulai, jangan kageet deh kalo di filem ini banyak sekali adegan teriakan marah-marah terhadap sang anak. di rumah, di sekolah, pemainnya pada teriak-teriak. (hehe)

sayangnya filem ini cuma berhasil memikat saya setengah jam di awal. setelah itu saya mulai bosen, karena alur cerita belum jelas. si filem masih menayangkan adegan-adegan tingkah anak-anak.

rupanya, pertengahan filem lebih menjenuhkan lagi. sampai saya dan teman-teman udah gonta-ganti posisi duduk. beberapa penonton yang lain juga mulai gelisah. alur cerita sudah mulai ada, namun dialog-dialognya sangat membosankan.

nah.. mungkin di akhir-akhir baru kebaca jelas ceritanya. klimaks ketika pengumuman UAN, para murid dan orang tua yang cemas menunggu hasil kelulusan SMP. disinilah pesan film bermain, ketika sekolah tersebut tak satupun yang lulus. bahkan untuk seorang Minun, kakak ame (pemeran utama yang memiliki bibir sumbing). ironisnya, padahal Minun siswa yang berprestasi, menang beberapa kali lomba ilmu pengetahuan. ternyata UAN tidak melihat semua prestasi tersebut, dan Minun dinyatakan tidak lulus.

yang lebih tragis.. Minun meninggal karena jatuh dari pohon harapan mereka. hilang sudah tunas bangsa ini..

Dalam filem tersebut digambarkan bagaimana kisah-kasih seorang adik dan kakak yang sangat mengharukan. (tapi belum berhasil membuat saya menangis haru yaaa =D
selain itu juga tentang persahabatn yang digambarkan oleh Ame dan kedua temannya. oya, yang paling mengena, tentu tentang pola pendidikan. filem tersebut menampilkan dua pola pendidikan yang berbeda, yang satu dengan kekerasan, yang satu lagi dengan penuh perhatian dan persahabatan. nah.. yang terakhir itu tuh.. siswanya pada lulus semua =D

yang paling menarik dari film ini adalah.. (kalo menurut saya yaa), yaitu setting lokasinya. empat jempol untuk Alenia yang berhasil mengeksplor Sumbawa, mulai dari adat, budaya, hingga lokasi-lokasi indah yang bikin urat hobi travelling kita aktif =D terlebih lagi setting pohon harapan yang kayanya ada diatas kawah atau laut gitu deh. itu pemandangannya baguus bangget. oya, kemudiaan.. siap-siap bernostalgia dengan Siti Nurhaliza yaa.. (hehe, kalo menurut saya ini penting).

Akhirnya tentu hepi ending, kita akan melihat bagaimana senyum sempurna si bibir sumbing, setelah dioperasi :) :) :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun