Mohon tunggu...
Achmad Jayadi Rusydi
Achmad Jayadi Rusydi Mohon Tunggu... lainnya -

Kenalan di : www.azrur-rusydi.net

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Berita Novi Amalia Melebihkan Fakta

19 Oktober 2012   15:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:38 4177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca berita kecelakaan yang di alami Novi Amalia, semakin membuat saya heran. Bukan karena kecelakaan yang menimpanya, lebih karena berita yang memuat tentang novi sangat lebay.

Novi Amalia adalah salah satu korban media yang terlalu berlebihan memberitakan kecelakaan yang di alaminya. Kecelakaan itu sendiri bukan kecelakaan yang parah. Akibat kecelakaan itu, 5 warga dan 2 polisi ia seruduk dengan mobil. Tidak ada korban jiwa, korban hanya mengalami luka-luka.

Kecelakaan ini menjadi fenomenal karena novi adalah model majalah dewasa. Naas, ketika kecelakaan, Novi di dalam pengaruh minuman keras hanya mengenakan pakaian dan celana dalam. Inilah yang menjadikan kecelakaan Novi heboh di berbagai berita. Beberapa media menyebut Novi dengan sebutan yang vulgar. Seolah Novi adalah pemeran adegan porno yang sedang mengemudi. Seperti kita ketahui, ia sedang Mabuk! Artinya tidak dalam kondisi sadar saat keluar dengan pakaian dalam.

***

Novi memang melakukan pelanggaran. Namun sadarkah? jika media kita juga telah melakukan pelanggaran yang fatal?. Pelanggaran itu adalah memberitakan berita secara berlebihan. Paling tidak terlihat dari frekuensi tayangan yang secara bombardir. Seolah kecelakaan yang dialami novi adalah kecelakaan maut yang memakan banyak korban jiwa seperti yang di alami oleh Apriyani di Tugu - tani silam.

Penyebutan Novi di media online pun terkesan menciptakan imej Novi sebagai tokoh ‘porno’ yang sedang naik daun. Tidak sedikit, judul dan isi berita online terkesan mendiskritkan Novi. Sebagai contoh, mengutip judul berita www.tribunnews.com pada tanggal 15 Oktober 2012 : “Novi Sopir Bugil Akan berikan Keterangan Sore Ini”; Juga Situs berita www.sindonews.com tanggal 17 oktober 2012 : “Novie si ‘Sopir Maut’ Minta maaf”. Contoh di atas cukup membuktikan media melebih-lebihkan fakta dalam menulis judul berita. Dengan menyebut sebagai Sopir Bugil, judul berita TribunNews (online) telah keluar dari fakta yang sesungguhnya : Novi tidak bugil, ia masih mengenakan pakaian (dalam). Sesuai dengan Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Kata ‘Bugil’ bermakna telanjang atau tidak berpakaian sedikitpun.

Julukan ‘Si Sopir Maut’ di berikan kepada Novi juga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. kecelakaan yang di alami Novi, tidak memakan korban jiwa, korban hanya mengalami luka-luka. Kata ‘Maut’ dalam judul berita SindoNews seharusnya di gunakan jika terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa.

[caption id="attachment_529" align="aligncenter" width="640" caption="Judul berita yang berlebihan"][/caption] [caption id="attachment_534" align="aligncenter" width="521" caption="Judul VivaNews yang ngawur, tidak mewakili fakta kecelakaan"][/caption]

Hukum bagi pelanggaran Novi mungkin tak seberat dengan Aprilia susanti, namun akibat berita yang berlebihan ini, masyarakat juga akan menghukum Novi lebih berat dari pelanggarannya. Stigma porno akan melekat pada novi hingga ia bebas dari hukuman nanti. Inilah yang saya maksud sebagai pelanggaran fatal oleh media. Just Share J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun