barangkali kamu lupa,Â
bahwa aku hampir abadi dalam rasa sesalmu sebab kepergianmu,
namun aku tak sanggup melihatmu terlalu lama kacau sendiri,
oleh karena itu aku memilih untuk kembali.
perpisahan kala itu tidak merubah apa-apa, termasuk rasa milikku untukmu.
maka akan aku jabarkan secara sederhana tentangmu dariku,
bahwa sejauh ini alunan musik favoritku tetaplah suaramu,
objek candu tulisanku tetaplah dirimu,
dan debar jantung tak menentu kesukaanku, jika sebabnya adalah kamu.
namun entah mengapa aku tetap saja tak mampu menjabarkan satu hal, perihal rasa milikmu.
sebab hingga saat ini hanya menjadi tanda tanya yang begitu sulit kutemukan jawabnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!