Mohon tunggu...
Azril
Azril Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah

Azril, ia adalah anak tunggal, hobinya melukis, menggambar, menulis, bahkan sudah ada 3 cerpen yang ia terbitkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Jamur Pelawan, Jamur Khas Bangka Belitung yang Sangat Mahal dan Langkah

14 November 2024   20:47 Diperbarui: 20 Januari 2025   13:19 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga Bangka Belitung berbondong-bondong mencari jamur ini ke hutan, karena jamur ini tidak bisa di budidayakan sendiri, jamur pelawan tersendiri biasanya tumbuh di sekitaran pohon Pelawan, ia juga memiliki warna yang sama seperti warna pohon Pelawan, itu sebabnya nama jamur ini adalah jamur pelawan.

Tahukah kamu?, kalau jamur Pelawan ini adalah jamur termahal di Indonesia, karena hanya tumbuh di saat-saat tertentu, biasanya hanya tumbuh di saat musim hujan yang di iringi suara petir dan kilat.

Harga jamur pelawan sangat tinggi di pasaran dikarenakan susah mencarinya, dan terbatas di pulau Bangka dan Belitung. Harga jamur Pelawan ini di mulai dari ratusan ribu rupiah per-gramnya, dan jutaan rupiah per-kilonya, maka dari itu banyak masyarakat yang memilih untuk mencari sendiri ketimbang membeli, kata nenek Raminem "lebih baik menjual dari pada membeli".

Selain bersifat musiman yang hanya tumbuh sekali atau dua kali dalam setahun, jamur ini juga hidup berkelompok, jadi sudah di pastikan ia tak tumbuh sendirian.

Jamur pelawan ini memiliki nama lain di perkampungan Bangka Belitung, yaitu "Kulat Pelaben", tak semua memanggilnya dengan sebutan seperti itu, tapi hanya beberapa saja. Jamur ini juga merupakan bahan pangan khas Bangka Belitung yang sangat dihargai dalam masakan lokal. Selain di hargai dengan mahal, bahan pangan ini juga di hargai karena betapa susahnya mencari jamur ini, biasanya para ibu-ibu Bangka Belitung mengatakan "bisalah untuk sekali masak", jika mereka hanya mendapatkan sedikit.

Jamur pelawan Bangka Belitung
Jamur pelawan Bangka Belitung
Biasanya, jamur ini memiliki daun asam tersendiri untuk memasak yang di ambil di hutan tempat mereka mencari jamur Pelawan, daun ini biasanya di panggil "pucuk kekalai" oleh beberapa warga Bangka Belitung.

Mahasiswi (ITB-AD)
Mahasiswi (ITB-AD)

Soromiani mahasiswa dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta (ITB-AD), salah satu warga yang ikut berburu jamur pelawan jika musimnya sudah tiba.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun