Mohon tunggu...
Azril iqbal zaranza 10
Azril iqbal zaranza 10 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajaran yang tekun

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Lari Jarak Pendek

28 Februari 2024   06:43 Diperbarui: 28 Februari 2024   06:53 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lari jarak pendek disebut juga lari sprint, sedangkan pelarinya disebut sprinter. Lari jarak pendek didukung dengan kekuatan dan kecepatan yang tinggi.
Karena lari jarak pendek membutuhkan daya tahan dan kekuatan untuk berlari, mulai dari start hingga garis finish.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lari cepat adalah aktivitas olahraga yang dilakukan dengan berlari sekencang mungkin pada jarak yang tergolong pendek. 

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), lari jarak pendek atau sprint adalah aktivitas olahraga lari cepat, pada jarak 100 meter, 200 meter dan 400 meter serta 100 yard atau sekitar 91 meter, 220 yard atau sekitar 201 meter, dan 440 yard atau sekitar 402 meter.

Dikutip dari buku Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari (2018) karya Suratmin, dijelaskan jika seorang sprinter atau pelari cepat, membutuhkan kemampuan yang optimal serta kecepatan yang maksimal dalam melakukan lari sprint, karena jarak yang ditempuhnya pendek. Pada umumnya lari jarak pendek nomor 100 meter, dilakukan di track atau lintasan lari dalam stadion. Menurut Suratmin, lari sprint nomor 200 meter serta 400 meter merupakan ajang balapan lari paling bergengsi di dunia.

Karena secara tidak langsung pemenangnya akan dinobatkan sebagai pelari paling cepat di dunia. Manfaat lari jarak pendek  Salah satu keuntungan dari olahraga lari jarak pendek adalah bisa dilakukan di mana saja tanpa memerlukan lintasan serta jaraknya pendek.

Lari jarak pendek atau lari sprint memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh, selain untuk membuat tubuh lebih sehat dan bugar. Berikut adalah tiga manfaat dari melakukan aktivitas lari jarak pendek, Meningkatkan daya tahan tubuh Berdasarkan hasil studi dalam Journal of Strength and Conditioning Research, lari jarak pendek terbukti bisa meningkatkan daya tahan tubuh pelari setelah melakukan lari sprint secara rutin selama dua minggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun