Mohon tunggu...
Nor Azizah Rizkiani A.
Nor Azizah Rizkiani A. Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hai, aku suka sekali membaca suatu yang menarik!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Tengah - Nor Azizah Rizkiani A.

19 November 2022   17:25 Diperbarui: 19 November 2022   17:40 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi ini, Matahari terlihat terbit awal dan bersinar seperti tiada tanda akan turunnya hujan hari ini, dan angin pun bagai menari-nari tanpa dosa yang hampir membuat hijab yang aku kenakan terbang dibawanya, Aku cepat-cepat menahan hijab yg aku kenakan agar tidak terbang dibawanya.

Hari ini adalah hari libur, hari sabtu dimana hari yang sangat aku tunggu setiap awal pekan. Aku berniat ingin pergi jalan-jalan seharian dihari ini, tanpa lama-lama aku pun bergegas langsung bersiap-siap untuk berpakaian dan menggunakan baju yang simple saja karena aku hanya ingin menghabiskan waktu ku di mall. Setibanya aku di mall, aku melihat ada beberapa pameran lukisan dan juga stand untuk orang-orang yang ingin melukis tanpa dipungut biaya, aku melihat sekitarku yang ramai akan pengunjung, tetapi tidak sengaja aku melihat dua orang anak remaja yaitu satu laki-laki dan satu perempuan, mereka sedang asyik melukis dihiasi canda dan tawa, aku melihat mereka dari kejauhan dengan rasa tak asing, aku pun mendekati nya dan benar ternyata itu sahabatku dengan kekasih nya setelah menyapa sahabatku dan kekasihnya itu aku berpamitan dengan mereka karena ingin berkeliling disekitar pameran lukisan dan membeli barang.

Sahabatku ini perempuan yang sudah memiliki kekasih sejak dibangku SMA, hubungan mereka bisa dibilang sudah berjalan sekitar satu tahun lebih, sudah lumayan lama bukan? iya bisa dibilang seperti itu, dari awal mereka menjalani hubungan mereka tetap tidak berubah, mereka selalu mendahulukan kepentingan bersama dibandingkan kemauan diri sendiri, kenapa aku bisa tahu? Ya karena sahabatku ini cerita mengenai hubungannya denganku.

Aku bersahabat dengannya bisa dibilang dari jaman orok, kita kenal dan berteman saat di bangku TK (Taman Kanak-kanak) kita sering bermain bareng hingga sekarang, dia bernama Alea Putri Nibras yang biasa aku panggil ale, dia seperti adik kecilku yang seketika ada sesuatu pasti akan selalu cerita denganku bahkan hal sekecil apapun itu dengan muka ceria dan senyum lebar nya hingga menampilkan gigi kelinci yang ia miliki.

Hidupnya tidak semulus yang kalian pikirkan, hidup ale sangat banyak sekali cobaan, dimulai dari sejak kecil ia sering sekali dibanding-bandingkan oleh keluarga besarnya, dan ale merasa kekurangan kasih sayang, ale juga merasa orangtua nya kurang memperhatikan dirinya dan berpikir bahwa uang itu segalanya, bukan hanya dilingkungan keluarga saja tapi dilingkungan pertemanan pun ia kurang beruntung karena ia selalu direndahkan dan dipojokkan oleh teman-temannya karena ucapan-ucapan yang tidak seharusnya dilontarkan tanpa asal mengetahui kebenarannya dan itupun ale semakin menutup dirinya serta ngerasa tidak ada lagi yang peduli dengan dirinya.

Setelah hal itu terjadi pada dirinya, ale mencoba mengubah dirinya menjadi seorang ale yang tidak peduli akan lingkungannya bahkan terhadap dirinya. Ia mencoba hal baru yang tanpa ia sadari hal itu tidak boleh dilakukan tetapi itu semua terkalahkan dengan rasa stress yang ia miliki, ia membeli rokok dan merokok saat malam hari di balkon rumahnya, serta saat ia pulang sekolah pun ia tidak langsung pulang kerumahnya tetapi ia nongkrong dengan teman-teman cowonya.

Hal itu terjadi tidak sebentar tetapi berlanjut hingga ia kelas tiga SMP, dan aku sebagai sahabat nya sudah melarang dan memberi tahu akan hal itu tidak ada gunanya serta tidak baik untuk kesehatannya, dan tidak akan mengubah hal yang sudah terjadi malah yang ada akan membuat dirinya candu akan hal yang ia lakukan yang pastinya akan berdampaknegatif untuk kedepannya, tetapi disisi lain aku tidak bias memaksa ia karena ia pasti memiliki alasan mengapa ia melakukan hal tersebut.

Seiring waktu berjalan ale duduk dibangku SMA, Ale disekolahnya mengikuti ekskul basket dan ale tertarik dengan teman seangkatannya di ekskul basket itu, ale sangat senang sekali jika meceritakan laki-laki yang ia kagumi itu kepadaku bukan hanya dia memiliki wajah yang ganteng tapi ale menyukai karena ia pintar dan berwibawa, tetapi ale tidak mengetahui bahwa laki-laki yang ale kagumi itu diam-diam memiliki perasaan yang sama tanpa mereka berdua sadari, dan mereka juga kadang terciduk saling lihat-lihatan, dan selang beberapa bulan sahabatku ini dikasih tahu temannya jika temannya ada yang menyukainya, dan ternyata laaki-laki yang menyukai sahabatku itu laki-laki yan sudah ia kagumi dari lama, dan mereka akhirnya dekat dan menjadi sepasang kekasih.

Dan sudah beberapa bulan menjalani sepasang kekasih dan semua itu berjalan dengan baik, mereka saling melengkapi kekurangan masing-masing, serta ale sudah mengurangi merokok, dan mulai memperbaiki dirinya menjadi lebih baik, Ale sering sekali bercerita bahwa ale sangat bersyukur dipertemukan oleh kekasihnya itu, Lama kelamaan hubungan ale dengan keluarganya sudah mulai membaik, dan ale pun jujur kepada orang tua nya kalo dia merokok karena ale merasa bingung dan kehilangan arah sehingga ale berani melakukan hal diluar nalar seperti itu, Akhirnya orang tua ale memaklumi hal itu danjuga minta maf karena sering mengabaikan anaknya itu dan terlalu focus dengan dunia kerjanya, berakhirlah ale dan kedua orang tua nya berpelukan dan nangis lega akhirnya ale mendapatkan rumahnya kembali.

Kembali lagi dengan ale dan kekasihnya mereka selalu saling memberi semangat dan juga energi positif, saling menyemangati, tetapi ale dan kekasihnya itu menyadari bahwa meeka hanya membutuhkan seseorang yang selalu ada dan malah kadang menganggap hubungan mereka ini sepele, seperti ale merasa kurang puas jika ia hanya sekedar diberi semangat saja tanpa adanya kemajuan apapun, dan kekasihnya malah merasa bahwa kata-kata semangat dan energi positi itu sudah sangat penting untuk hubungannya yang malah membuat mereka merasa tidak ada kemajuan apapun dalam hubungannya.

Hingga mereka yang semakin tidak satu arah lagi, pada akhirnya mereka menyerah untuk mempertahankan hubungan mereka dan memilih untuk fokus dengan kehidupan masing-masing serta berharap akan ada hal baik yang akan datang kepada mereka berdua dikemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun