AZRIEL GUSTAMA, MAHASISWA IAIN SAMARINDA.
Pada era milenial ini, semakin canggih teknologi semakin jiwa sosial yang biasanya dulu berkomunikasi menggunakan metode face to face, jika kita sedang duduk santai ataupun makan bersama teman kita, kita malah chattingan pada teman kita yang bukan ada dihadapan kita (lewat media sosial ), ini adalah masalah kecanduan.
Bahkan ketika kita menghadiri sebuah pertemuan yang didalamnya bersama oranng orang yang mestinya kita berbicara dan mendengarkan satu sama lain namun ketika kita meletakkan handphone diatas meja tanpa disadari pikiran kta kembali lagi kepada media sosial, itulah yang terjadi dan fakta bahwa kita tidak bias melepas handphone kita karena kita telah kecanduan terhadap media sosial, dan seperti kecanduan yang lainnya dapat membuat jiwa sosial kita merosot.
tapi sekarang manusia jarang sekali berkomnukasi akibat media sosial yang ada pada zaman milenial sekarang ini, dan ini salah satu daampak yang buruk bagi kita semua  di generasi sekarang bahkan generasi berikutnya .
Media sosial memang ada baiknya bagi kalangan yang tua maupun yg muda,  kita dapat memberi kabar dalam hitungan detik kearah tujuan yang jauh, misalkan kita ingin memberi pesan kepada seseorang  yang diluar kota bahkan di luar negeri saja dapat membuat itu semua menjadi mudah.
Tapi  apa yang terjadi sekarang ini karena asik berbagi pesan dan berbagai pengalaman di media sosial sehingga yang dekat terasa jauh dan terabaikan.  Bahkan ketika orang di dekat berbicara kepada kita malah sibuk main media sosial sehingga membuat jiwa sosial merosot ke tingkatan yang rendah. Â
Kita mempunyai larangan untuk merokok, berjudi,berzina , mabuk. Tapi kita tidak mempunyai larangan untuk media sosial dan handphone . itulah yang terjadi kaarena kecanduan terhadap media sosial sehingga generasi sekarang yang dari kecil sudah terbiasa menggunakan media sosial lewat handphone sehinnga membuat mereka sulit dibentuk karakter sosialnya dan saat mereka mulai tumbuh banyak dari mereka tidak tau cara membuat hubungan sosial yang sesungguhnya, dan lebih buruknya ketika mereka mendapatkan masalah dan tekanan, mereka tidak pergi kepada teman, saudara bahkan orang tua tapi mereka pergi kepada media sosial, dimana hal hal ini hanya membuat kelegaan yang bersifat sementara.
Hal ini harus seimbang antara media sosial dan sosial yang nyata dengan metode yang saya sebutkan tadi yaitu face to face atau bersosial secara langsung . tidak ada masalah dengan media sosial dan handphone  masalahnya adalah ketika kita tidak seimbang dalam menggunakannya dan lebih mementingkan bermedia sosial daripada bersosial yang nyata ada dihadapan kita .
Tidak semua aspek dari media sosial mengandung nilai negatif bahkan media sosial adalah sebuah alat yang luar biasa yang banyak juga nilai positif didalamnya, kita hanya perlu mengurangi kebiasaan buruk kita bermedia sosial disaat saat berhadapan pada lawan bicara atau pada sebuah perkumpulan.
Sekarang kita mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki keadaan saat ini dan untuk menolong generasi di era milenial saat ini untuk membantu kepercayaan diri mereka, belajar terampil dalam bersosialisasi dan untuk meyeimbangkan antara teknologi dan manusia, karena terus terang saja itulah yang harus kita lakukan saat ini.Â
Dengan membuat kebiasaan berkomunikasi terhadap keluarga dan kerabat kerabat kita jangan malah sibuk sendiri terhadap media sosial. Jadi seperti yang saya ungkapkan sebelumnya kita tidak harus menghapus atau mentiadakan yang namanya media sosial, tapi bagaimana kita bisa mengurangi bermedia sosial dan sering seringlah bersosialisasi dengan face to face sehingga membuat jiwa sosial kita kembali pada jiwa sosial yang terbaik.