Di era digital ini, perkembangan Artificial Intelligence atau biasa disebut AI semakin tinggi di Indonesia. Banyak sekali aplikasi yang sudah memakai AI dalam membantu pengguna aplikasi, sehingga bisa jauh lebih memudahkan bagi kedua belah pihak. Salah satunya, adalah aplikasi Gojek. Gojek telah memanfaatkan AI untuk berbagai macam, seperti merekomendasikan GoFood (makanan atau minuman), memprediksi harga ongkos layanan Gojek, menentukan titik jemput, memprediksi estimasi waktu layanan Gojek, dan masih banyak lagi. Gojek mempunyai 20 layanan yang berbeda, dan setiap layanan tersebut memiliki permasalahan yang beraneka-ragam yang bisa diselesaikan dengan AI.
Tentunya setiap menit atau bahkan detik terdapat banyak sekali pelanggan /konsumen yang menggunakan layanan Gojek, sehingga disitulah terlibatnya penggunaan AI untuk melayani setiap kebutuhan pelanggan/konsumen secara efektif dan efisien. Berdasarkan riset, bahwa setiap detiknya terdapat tiga juta internal API (Application Programming Interface) call. Apabila waktu tunggu respon rekomendasi Gojek mencapai 5 - 10 detik, pelanggan/konsumen akan merasa kesal dan menutup aplikasi Gojek. Oleh sebab itu, melalui penggunaan AI, Gojek berusaha membangun model yang mampu merespon dengan waktu respon skala millisecond agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan ataupun konsumennya.
Perwujudan mesin yang mencontohkan kecerdasan manusia dikenal sebagai kecerdasan buatan (AI). AI masih digunakan dalam layanan dan merupakan sumber inovasi saat ini. AI adalah sekumpulan komponen teknologi yang mengumpulkan, memproses, dan bertindak berdasarkan data untuk meniru kecerdasan manusia. AI, seperti manusia, mampu mengikuti aturan, memperoleh data dan informasi baru dari waktu ke waktu, dan menyesuaikan diri dengan perubahan di lingkungannya.
Ada banyak cara AI dapat digunakan dalam bisnis, khususnya di area fungsional dan fungsi bisnis. Pemasaran, yang dianggap sebagai jantung operasi bisnis, adalah salah satunya. Lanskap pemasaran sedang diubah oleh AI dan akan terus diubah di masa mendatang. Karena pemasaran adalah penggunaan AI yang paling umum saat ini, sehingga digunakan hal tersebut untuk menciptakan sebuah nilai.
Dalam industri digital dan pemasaran, AI membantu bisnis dalam memberikan nilai melalui berbagai saluran hubungan pelanggan sambil tetap memungkinkan mereka membuat keputusan yang terinformasi dengan baik dan relevan. Karena pentingnya big data dan peningkatan daya komputasi, AI berubah dan menjadi bagian penting dari praktik bisnis, khususnya dalam pemasaran digital.
Ini memungkinkan bisnis untuk lebih memahami pelanggan mereka dan secara efektif menargetkan mereka dengan pesan digital yang dipersonalisasi. Pengenalan teknologi baru juga berdampak signifikan pada pemasaran, dan dampak ini akan terus tumbuh di masa mendatang. Jelas, AI telah meningkatkan kinerja pemasaran dalam berbagai cara.
Gojek dan aplikasi ojek online lainnya memanfaatkan teknologi AI untuk mempersingkat pemilihan driver. Misalnya, saat melakukan pemesanan ojek online, aplikasi akan langsung mencari pengemudi yang lokasinya paling dekat dengan pelanggan agar dapat memberikan pelayanan secara efektif. Saat memesan makanan dengan kata kunci soto misalnya, aplikasi akan segera mencari daftar soto dengan mengingat aturan tertentu, misalnya wilayah terdekat, survei terbanyak, tarif transportasi murah, dan lain-lain, agar memudahkan bagi klien untuk memilih makanan. Kemudian, inovasi kecerdasan buatan juga digunakan dalam masalah keamanan klien dan pengemudi.Â
Contohnya, digunakan untuk mengidentifikasi penghentian dadakan. Ketika sistem mengenali hal ini, sistem akan mengirimkan peringatan kepada penumpang dan menanyakan apakah penumpang atau pengemudi membutuhkan bantuan, sehingga mereka dapat diperiksa jika terjadi kesalahan.
Melalui fitur dan teknologi Lapor Ofik (Order Fiktif) untuk mendeteksi perangkat ilegal, Gojek juga meningkatkan teknologi keamanan Gojek SHIELD untuk melindungi mitra driver dan membuat ekosistem platform lebih aman. Mitra driver dapat menggunakan fitur ini untuk melaporkan pesanan fiktif langsung dari aplikasi driver tanpa harus menghubungi call center. Sistem akan membatalkan pesanan yang terindikasi fiktif dalam waktu kurang dari dua menit. Setelah itu, mitra driver dapat kembali bekerja. Sebaliknya, Gojek akan memberi tahu mitra driver bahwa pesanan aman dan kemudian dapat menghubungi pelanggan jika pesanan tidak terbukti fiktif.Â
Menurut Kelvin Timotius, Head of Driver Operations di Trus & Safety, fitur ini menggunakan pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan merespons berbagai tindakan penipuan, seperti penggunaan pesanan fiktif dan perangkat ilegal. Selain itu, jenis kendaraan yang dapat digunakan mitra driver Gojek harus memenuhi standar minimal tertentu, seperti usia kendaraan maksimal 8 tahun. Oleh karena itu, kendaraan yang digunakan setiap pengemudi dilengkapi dengan teknologi terkini dan bertujuan untuk memberikan pelayanan yang membuat penumpang senang dan nyaman.
Kemudian pada bidang keamanan lainnya, yaitu terdapat fitur yang telah dikembangkan, antara lain; tombol darurat, bagikan perjalanan, dan penyamaran nomor telepon. Fitur tombol darurat bisa anda gunakan sebagai pencegahan untuk menghadapi pelecehan. Fitur tersebut juga terhubung dengan layanan ambulan dan unit darurat layanan lainnya dari Gojek untuk 24 jam.Â