belanja hanya dilakukan di tempat tertentu dan dilakukan secara langsung atau offline, sekarang belanja bisa dilakukan dimanapun kita berada dengan aplikasi belanja online. Berbagai produk bisa didapatkan dengan mudah. Mulai dari produk fashion, kosmetik, obat, otomotif, elektronik, bahkan sayuran dan kebutuhan rumah tangga bisa didapatkan hanya dengan aplikasi belanja online.
Kemajuan teknologi semakin mempermudah manusia dalam segala hal termasuk berbelanja. Jika dulu aktivitasAplikasi belanja online ada banyak sekali jenisnya, Shopee, Tokopedia, Lazada, TikTokshop, dan lain lain. Masing-masing aplikasi menawarkan fitur dan promosi yang berbeda. Namun fenomena yang hampir selalu ada di setiap aplikasi belanja online adalah diskon tanggal kembar dan gratis ongkir.
Tanggal kembar atau awalnya disebut dengan Double Day Sale ini awalnya merupakan istilah yang digunakan mahasiswa di Cina untuk menyebut tanggal 11 November (11.11) yang ditetapkan sebagai hari jomblo (Single's Day). Kemudian istilah ini berkembang menjadi sarana pemasaran dimana pada saat tanggal dan bulannya sama di setiap bulannya akan diadakan diskon besar-besaran. Namun tidak bisa dinafikan bahwa salah satu masalah yang muncul ketika kita ingin berbelanja online adalah biaya pengiriman atau ongkos kirim (ongkir). Terkadang kita urung membeli suatu barang karena ongkos kirimnya sangat tinggi. Hal ini sudah diantisipasi oleh aplikasi belanja online dengan mengadakan potongan biaya pengiriman atau disebut dengan gratis ongkir. Strategi tanggal kembar dan gratis ongkir ini berhasil meningkatkan penjualan online secara signifikan.
       Aktvitas pemasaran dan promosi memiliki pengaruh besar terhadap perilaku konsumtif serta minat belanja konsumen. Terdapat setidaknya 8 tolak ukur perilaku konsumtif yaitu:
- Belanja produk karena hadiah atau diskon.
- Belanja produk karena kemasan yang menarik perhatian.
- Belanja produk untuk penampilan diri dan gengsi.
- Belanja produk karena perbandingan harga (bukan manfaat atau kegunaannya).
- Belanja produk karena mempertahankan prestise.
- Penggunaan produk karena ingin dianggap sama dengan model yang mengiklankan.
- Timbulnya rasa percaya diri tinggi karena memiliki produk dengan harga mahal.
- Keinginan untuk menguji produk sejenis dengan merek yang berbeda.
Perilaku konsumtif pada poin pertama yang umum dilakukan konsumen aplikasi belanja online. Bagaimanapun perilaku konsumtif ini memiliki dampak buruk terhadap kejiwaan dan kondisi ekonomi konsumen itu sendiri. Salah satu dampaknya adalah perilaku shopaholicism yang artinya membeli barang yang belum tentu dibutuhkan sebagai pemenuhan kebutuhan dan seringkali tidak dapat menghentikan dirinya untuk terus berbelanja untuk menghabiskan waktu dan uangnya.
Dalam rangka menanggulangi perilaku konsumtif termasuk impulsive buying (pembelian impulsive), compulsive consumption (konsumtif kompulsif), addictive consumption (konsumtif adiktif) dan shopaholicism, solusi yang disarankan adalah dengan memahami diri sendiri. Maksudnya memahami batasan dan kemampuan diri sehingga tidak membeli sesuatu selain kebutuhannya. Pengaruh eksternal seperti diskon tanggal kembar dan gratis ongkos kirim memang sangat menggoda tetapi jika konsumen memahami kemampuan dirinya dengan baik maka ia akan lebih "mindful" atau sadar sebelum membeli barang.
Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa diskon tanggal kembar dan gratis ongkir tidak lain hanyalah strategi pemasaran dari aplikasi-aplikasi belanja online, jangan sampai kita sebagai konsumen terlalu terbuai dengan promo-promo tersebut sehingga membeli barang di luar kebutuhan dan kemampuan kita, ada baiknya memahami kemampuan diri dan finansial sebelum berbelanja online. Selamat berbelanja dengan bijak!
Referensi
Amalia, P. (2023). Pengaruh Diskon Tanggal Kembar dan Gratis Ongkir Shopee terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Ekonomi Islam UII (Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia).
Yuniasanti, R., & Nurwahyuni, W. A. (2023). Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Terhadap Produk E-Commerce Pada Generasi Z. Psychopolytan: Jurnal Psikologi, 6(2), 60-6
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H