Mohon tunggu...
Azra Rizky Qonita
Azra Rizky Qonita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencegahan Anemia pada Remaja

29 September 2023   20:39 Diperbarui: 29 September 2023   20:42 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan kasus gizi tidak seimbang di Indonesia masih menjadi satu topik hangat. Masalah kekurangan gizi (khususnya gizi mikro) di Indonesia yang masih banyak diperbincangkan adalah anemia. Anemia dapat digambarkan sebagai penurunan proporsi sel darah merah dalam tubuh, dan adanya penurunan jumlah hemoglobin (Hb) ataupun hematocrit (HCT). Remaja putri akan sangat beresiko mengalami anemia (kekurangan zat besi) pada masa pubertas, hal ini dikarenakan banyaknya zat besi yang ikut hilang selama proses menstruasi pada setiap bulan nya. Penyebab dari melonjaknya angka anemia yaitu karena kurangnya pengetahuan tentang anemia dan kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12 serta vitamin A.

Selain kurangnya asupan makan yang baik dan vitamin, diet ekstrim yang terkesan asal-asalan juga dapat menyebabkan tubuh kekurangan kadar zat besi. Sebagian remaja putri masih belum memahami tentang anemia atau kekurangan sel darah merah, sehingga hal ini akan mengakibatkan kelonjakan jumlah penderita anemia. Sebagian remaja putri juga belum memahami pentingnya mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) yang harus dikonsumsi setiap bulan nya. Penderita anemia akan seringkali menunjukkan gejala seperti lemah, lesu, lelah, dan terlihat pucat. Diketahui beberapa dampak anemia pada remaja putri sangat memprihatinkan, seperti contoh akan terjadi penurunan kesehatan, penurunan imunitas, gangguan konsentrasi, penurunan prestasi belajar, mengganggu kebugaran serta produktivitas, memperbesar resiko kematian saat melahirkan yang akan menyebabkan bayi lahir premature, dan akan mempengaruhi berat badan bayi yang akan cenderung rendah.

Untuk itu upaya yang dapat dilakukan yaitu diantaranya dengan memberikan sosialisasi atau memberikan informasi yang lengkap serta jelas tentang pengertian anemia, dan cara pencegahannya. Cara menanggulangi dan mencegah anemia pada remaja yaitu meningkatkan asupan makanan dengan banyak makanan yang mengandung sumber zat besi, mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), meningkatkan konsumsi buah dan sayur yang mengandung berbagai sumber vitamin, mengurangi begadang, meningkatkan konsumsi makanan dengan banyak mengandung sumber protein hewani, menghindari konsumsi teh atau kopi saat makan atau saat sedang mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), dan berolahraga fisik secara rutin (Kemenkes, 2018).

Azra Rizky Q-132221094

Universitas Airlangga, fakultas keperawatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun