Mohon tunggu...
Asran Siara
Asran Siara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Nasionalis Religius

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Suramadu, Guru Honorer dan Pencitraan Jokowi yang Gagal Jelang Pilpres

1 November 2018   13:05 Diperbarui: 1 November 2018   13:12 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres Joko Widodo pilih blusukan di Pasar Bogor saat ribuan guru honorer menginap di depan Istana Negara - Foto/Detik.com

"Dalam politik tidak ada kejadian yang tidak direncanakan atau insidentil. Meskipun itu terjadi, maka yakinlah, itupun direncanakan agar terlihat seolah insidentil" - Franklin Roosevelt

Franklin Delano Roosevelt seorang tokoh dunia berkebangsaan Amerika Serikat. Tokoh di abad ke-20 dan menempati urutan ketiga dalam sejarah kepresidenan Amerika Serikat. Penulis sengaja mengutip quote diawal karena pemikiran dan sikap politiknya telah banyak mengubah dunia.

Ia soal Roosevelt kita simpan dulu, sekarang kita fokus pada situasi politik kebangsaan kita. Dimana ada dua figur utama yang akan berjuang memperebutkan simpati dan kepercayaan rakyat.

Kedua tokoh tersebut, tidak lain adalah H. Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Ada hal menarik dari calon presiden petahana, Joko Widodo beberapa saat belakangan ini. Diantaranya, pengumuman penggratisan tol jembatan Surabaya Madura (Suramadu), demonstrasi guru honorer dan berbagai interaksi politik lainnya.

Perihal Suramadu, Jokowi dinilai telah mempolitisasi fasilitas negara untuk kepentingan kampanyenya. Pasalnya, secara tiba-tiba Ia terbang jauh ke Madura sana untuk mengumumkan penggratisan Suramadu (Sabtu, 27/10/2018) lalu. Kendati demikian, usaha tersebut hampir nihil lantaran telah dibaca sebagai siasat kampanye Jokowi semata. 

Bahkan, capres Joko Widodo dilaporkan ke Bawaslu telah melakukan kampanye terselunung dengan merugikan pihak lain. Dugaan pelanggaran tersebut ada dalam Pasal 282 juncto Pasal 306 juncto Pasal 547 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Diwaktu yang bersamaan gejolak pengangkatan guru honorer menyeruak. Dibeberapa daerah terjadi mogok massal oleh guru honorer untuk mengajar. Serta menggelar demonstrasi sebagai bentuk protes menagih janji Jokowi-JK soal nasib mereka.

Puncaknya pada demonstrasi guru honorer se-Indonesia di depan Istana Negara Jl Merdeka Utara Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2018) kemarin. Protes honorer memuncak dan mendesak menemui Joko Widodo menagih janjinya.

Tak kunjung mendapat kepastian atas perjuangannya, ribuan honorer memutuskan menginap depan Istana Negara. Hingga Ia menginap, Joko Widodo sang capres petahan mangkir dan memilih untuk blusukan ke pasar di Lawang Suryakancana, Bogor, Jawa Barat. Disaat yang sama ribuan honorer terlantar di depan istana menunggu kepastian darinya.

Melihat berbagai fenomena tersebut sepertinya Jokowi sedang terdesak dengan janjinya sendiri. Pada berbagai kesempatan dalam berbagai diskusi, tidak sedikit yang menyebut Jokowi mulai ditinggalkan pemilih karena tidak mampu mewujudkan janjinya di Pilpres 2014 silam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun