Mohon tunggu...
Asran Siara
Asran Siara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Nasionalis Religius

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemilik Lion Air Penyokong Jokowi, Dilema Istana Ultimatun Maskapai "Bermasalah"

30 Oktober 2018   14:36 Diperbarui: 30 Oktober 2018   15:09 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Innalillahi wainnilaihi rodjiun...satu lagi tragedi yang menyeret suasana kebatinan kita dalam suasana berduka atas jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 yang menerbangkan 181 penumpang.

Pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan sebelah utara Karawang, Jawa Barat. Setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Senin (29/10/2018) pukul 06:20 WIB.

Sebelum dilaporkan jatuh, dikutip dari laporan Kantor Berita BBC.com, pesawat tersebut mengalami kerusakan instrumen pada penerbangan Minggu (28/10) malam, sebagaimana tercantum dalam catatan teknis penerbangan yang diperoleh BBC.

Dalam laporan diperoleh data kecepatan pesawat pada instrumen kapten pilot tidak dapat diandalkan. Bahkan data ketinggian yang tertera pada instrumen kapten pilot dan kopilot berbeda. Nah jika demikian, lantas kenapa pesawat dipaksakan untuk terbang?. 

Jika secara teknis memiliki kendala, mengapa nyawa ratusan manusia turut dipertaruhkan demi mengejar keuntungan koorporasi bisnis maskapai Lion Air.

Lion Air Harus Dievaluasi atau Ditutup!

Dalam sebuah laporan, Maskapai Lion Air adalah salah satu maskapai yang banyak mengalami kecelakaan. Setidaknya kejadian ini merupakan kecelakaan ke-20 yang dialami Lion Air sejak 2002 silam.


Berikut daftarnya:

  1.  14 Januari 2002, Lion Air penerbangan 386 PK-LID, Boeing 737-200 rute Jakarta-Pekanbaru-Batam, dilaporkan gagal mengudara dan terjerembap setelah badan pesawat meninggalkan landasan pacu di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, lebih dari lima meter. Insiden ini, menyebabkan 7 orang penumpang luka-luka dan patah tulang.
  2. 31 Oktober 2003, Lion Air penerbangan 787, MD-82 rute Ambon-Makassar-Denpasar, keluar jalur saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
  3. 3 Juli 2004, Lion Air penerbangan 332, MD-82 rute Jakarta-Palembang, mendarat tidak sempurna di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
  4. 30 November 2004, Lion Air penerbangan 538 PK-LMN, MD-82 rute Jakarta-Solo-Surabaya, tergelincir saat mendarat di Bandara Adisumarmo, Solo. Sebanyak 26 penumpang tewas.
  5. 10 Januari 2005, Lion Air penerbangan 789, MD-82, gagal mengudara di Bandara Wolter Monginsidi, Kendari, akibat salah satu bannya kempes.
  6. 3 Februari 2005, Lion Air penerbangan 791, MD-82 rute Ambon-Makassar, tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
  7. 12 Februari 2005, Lion Air penerbangan 1641, MD-82 rute Mataram-Surabaya, tergelincir roda depannya keluar landasan sekitar setengah meter di sebelah utara pinggir landasan pacu, ketika akan take off di Bandara Selaparang, Mataram.
  8. 6 Mei 2005, Lion Air penerbangan 778, MD-82 rute Jakarta-Makassar, pecah ban saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.

    Akibatnya, pilot menghentikan pesawat di landasan pacu sebelum mencapai lapangan parkir.

  9. 24 Desember 2005, Lion Air penerbangan 792, MD-82 rute Jakarta-Makassar-Gorontalo, tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
  10. 18 Januari 2006, Lion Air penerbangan 778, MD-82 rute Ambon-Makassar-Surabaya, tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
  11. 4 Maret 2006, Lion Air penerbangan 8987, MD-82 rute Denpasar-Surabaya tergelincir saat mendarat di Bandara Juanda, Surabaya karena cuaca buruk. 
  12. 24 Desember 2006, Lion Air penerbangan 792, PK-LIJ Boeing 737-400 rute Jakarta-Makassar-Gorontalo, tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.
  13. 9 Mei 2009, Lion Air PK-LIL MD-90 tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
  14. 3 November 2010, Lion Air penerbangan 712, PK-LIQ Boeing 737-400 rute Jakarta-Pontianak-Jakarta, tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak.
  15. 14 Februari 2011, Lion Air penerbangan 598, Boeing 737-900 ER rute Jakarta-Pekanbaru, tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Semua penumpang selamat.
  16. 15 Februari 2011, Lion Air penerbangan JT 0295, Boeing 737-900 ER rute Medan-Pekanbaru-Jakarta, tergelincir di Pekanbaru. Seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara. Semua penumpang selamat dan tidak luka.
  17. 23 Oktober 2011, Lion Air JT 673 tergelincir sejauh 15 meter hingga menyentuh area ujung landasan di Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Kedua roda pesawat terperosok.
  18. 30 Desember 2012, Lion Air tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak, pukul 22.00 WIB. ROda sebelah kanan pesawat amblas dalam kejadian itu.
  19. 13 April 2013, Lion Air dari Bandung tujuan Bali terjatuh di laut dekat Bandara Ngurah Rai, Bali, saat akan mendarat.
  20. 29 Oktober 2018, Penerbangan Lion Air JT-610 Rute Soekarno-Hatta, Tangerang ke Pangkalpinang dilaporkan mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Senin (29/10/2018) pukul 06:20 WIB.
    Serpihan-serpihan pesawat. Foto/Basarnas dilansir dari BBC Indonesia
    Serpihan-serpihan pesawat. Foto/Basarnas dilansir dari BBC Indonesia
    Selain mengalami banyak masalah penerbangan, maskapai Lion Air juga banyak dikeluhkan soal manajemen dan jadwal penerbangan yang tidak jarang bermasalah.

Dari deretan panjang permasalahan maskapai satu ini, kita akan melihat sejauh mana itikad baik pemerintahan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap maskapai milik Rusdi Kirana tersebut. Bahkan jika dievluasi lebih lanjut, harus diberi sanksi bahkan ditutup.

Diketahui, saat ini Rusdi Kirana bercokol sebagai salah satu penyokong calon presiden petahana, Joko Widodo. Rusdi Kirana merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Bahkan saat ini, Rusdi Kirana duduk manis sebagai  Duta Besar Indonesia untuk Malaysia. Sebelumnya dia menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Demi memperbaiki kualitas layanan penerbangan yang rawan merenggut nyawa ini.  Akankah pihak istana berani memberi sanksi bahkan menutup maskapai bermasalah ini. Atau membiarkan kejadian ini, berlalu begitu saja?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun