Sosok Prabowo Subianto telah banyak mendedikasikan dirinya untuk gerakan kemanusiaan. Selain mempopulerkan gerakan konsumsi susu bagi anak Indonesia yang dikenal dengan Revolusi Putih.
Kini Ketua Umum IPSI ini, telah mengutus satuan tugas (satgas) Dokter Keliling (Dokling) Prabowo Sandi ke lokasi korban bencana gempa disertai tsunami di sejumlah titik di Sulawesi Tengah.
Tim medis atau Dokter Keliling Prabowo-Sandi yang ditugaskan dihari pertama bertugas menyambangi pengungsi korban di Desa Limboro, Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Selasa 9 Oktober 2018.
Dari Kabupaten Donggala, tim medis dokter keliling bergerak ke perkampungan Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Disana terdapat lebih kurang 1400 lebih jiwa pengungsi dari 400 KK yang terbagi kedalam tiga titik posko pengungsian.
Informasi yang dihimpun penulis, Tim Satgas Dokling Prabowo Sandi menyusuri sejumlah posko pengungsian hingga perkampungan untuk memberikan perawatan medis terhadap korban yang banyak mengeluh mulai terserang penyakit. Lantaran kekurangan gizi, obat-obatan, dan diperparah kondisi lingkungan yang kurang bersahabat dengan kondisi pengungsi.
Salah satu pengungsi lainnya, Ashar mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto atas dedikasinya telah mengirim tim dokter keliling untuk memberikan pengobatan kepada para korban Gempa.
Selain tim medis untuk memberikan bantuan pengobatan, Satgas Dokling Prabowo Sandi juga membawa buku-buku untuk menjadi pustaka keliling yang diharapkan dapat mengurangi trauma yang dialami anak-anak pengungsi.
Selain itu, Tim Dokling Prabowo Sandi Menyapa juga melakukan program Revolusi Putih yang digagas Prabowo Subianto sejak tahun 2010, yaitu dengan memberikan susu kepada anak usia sekolah.
Seluruh anggota Tim yang bertugas merupakan relawan kemanusiaan untuk menangani kesehatan korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Tim Dokling yang sebelumnya dikenal dengan nama Tim Dokling Prabowo Menyapa, kini berganti menjadi Tim Dokling Prabowo Sandi Menyapa, terdiri atas dokter-dokter profesional untuk misi kemanusiaan. Serta dipelopori oleh tenaga-tenaga medis kalangan muda (millenial).