OPINIÂ
ISLAM DAN MEDIA ONLINE
      Perkembangan teknologi yang pesat berdampak pada aktivitas dan kegiatan yang dijalankan oleh setiap orang. Adanya teknologi memudahkan segala pekerjaan, tidak hanya itu saja teknologi bisa jadi alat untuk melepaskan rasa lelah. Teknologi digital menjadi hal yang paling digemari oleh semua kalangan, contohnya yaitu adanya media sosial yang dapat diakses melaui handphone. Pada zaman Rasulullah belum ada teknologi yang secanggih sekarang, media pun pada zaman sahabat hanya bentuk teks dan disebarkan secara lisan. Berbeda dengan masa kini orang dapat dengan mudah mengungkapkan apa yang ingin mereka sampaikan melalui media sosial. Platform media sosial sangat beragam dan hampir semua remaja memiliki akun media sosial seperti Instagram, facebook, x, youtube dan lain sebagainya. Penggunaan media sosial sebenarnya memiliki dampak positif dan negatifnya. Kebanyakan dampak dari penggunaan media sosial bersifat negative apabila bermain media sosial secara berlebihan dan enjadi kecanduan. Dalam islam sendiri segala yang berlebihan itu tidak baik, meskipun itu merupakan hal yang positif seperti contohnya puasa, jika dilakukan secara berlebihan dan sampai mebahayakan diri maka itu tidak dianjurkan. Puasa saja yang merupakan suatu ibadah menjadi negative sifatnya apabila dilakukan secara berlebihan, apalagi bermain media sosial.
      Tidak cukup hanya sampai disitu, bermain media sosial juga harus memiliki aturan dan tetap dalam syariat islam. Segala hal yang ada di media sosial mudah diekspose oleh semua orang, maka perlu adanya literasi media yang mana membantu untuk mempelajari cara menggunakan media dengan bijak. Literasi media akan sangat bagus apabila dibarengi dengan landasan hukum islam. Sebagai umat islam yang memiliki aturan sesuai dengan perintah Allah saw terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Pemerintah memang tidak ikut campur dalam konten yang ada di media sosial tapi sebagai warga kita dapat melaporkan hal hal yang tidak baik terlebih yang berhubungan dengan agama atau bahkan menistakan agama. Komisi Penyiaran Indonesia hanya mengawasi saluran Televisi, tidak dengan media sosial. Media sosial yang digunakan sekarang oleh semua kalangan ini bersifat global. Segala Informasi dari segala penjuru didapatkan, informasi mengenai ajaran ajaran dan pola hidup yang tidak sesuai dengan ajaran islam juga tersebar di media sosial. Informasi yang diliat umat islam mengenai kehidupan non islam memiliki kemungkinan dicoba oleh umat islam karena rasa penasaram.
Relasi antara media sosial dengan islam sangatlah erat, segala yang ada di media sosial biasanya juga dihubungkan dengan agama khususnya islam. Kini media sosial sebagai alat untuk para pendakwah menyiarkan ilmunya. Banyak sekali konten konten dakwah di media sosial yang dapat membantu seseorang ketika ingin belajar tentang agama islam. Hanya saja terkadang media sosial disalahgunakan oleh tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Beberapa diantaranya seperti kasus pendakwah yang ternyata ilmu yang disampaikannya itu tidak sesuai dengan hukum dan syariat islam, terlebih pengguna media sosial mempercayai apa yang pendakwah tersebut katakana.Terdapat juga kasus dimana seseorang yang menyalahkan agama islam karena postingan individu di media sosial seperti seorang perempuan yang memposting hal tidak senonoh di akun pribadinya yang mana profile perempuan tersebut menggunakan kerudung yang menandakan ia sebagai Muslimah. Hal ini menjadi perbincangan panas bagi para pengguna sosial media, Sebagian besar membawa bawa nama islam dan bahkan ada yang menyalahkan agama islam sendiri. Padahal kita tahu bahwa di dalam islam tidak ada ajaran yang tidak baik, semua hukum dan ajaran islam adalah hal hal yang sesuai dengan perintah Allah swt. Kasus seorang perempuan tersebut itu murni salah dari diri perempuan itu sendiri.
Dari contoh kedua kasus tersebut menandakan bahwa beberapa orang selalu mengkaitkan islam dalam segala tingkah laku manusia. Namun terdapat banyak juga seseorang yang mulai mengenal islam karena media sosial, ini merupakan dampak positif dari media sosial. Seseorang yang bingung untuk mempelajari islam dan tidak ada waktu khusus untuk mempelajari ilmu agama bisa dengan mudah mengakses video atau segala bentuk konten yang di share oleh para pendakwah yang menyiarkan ilmunya melalui media sosial. Sebenarnya mempelajari ilmu di media sosial juga tidak bisa sembarangan, dalam islam ada istilah sanad yang mana ilmu harus didapat dari sanad yang jelas. Pengunaan sosial media intinya ialah dari individi masing-masing. Seberapa pintar seseorang memanfaatkan media sosial untuk hal yang baik maka semakin bagus keuntungan yang di dapat. Tetapi apabila seseorang mengakses media sosial dengan tujuan yang tidak baik maka akan terjadi masalah,  lebih buruk lagi jika bukan cuman mengakses tetapi menyebarkan segala bentuk Tindakan criminal yang itu melanggar syariat islam. Media sosial terdapat jejak digitalnya, jadi postingan yang diunggah akan selalu terlihat dan setiap hari ada orang ada yang melihatnya, itu bisa menjadi dosa jariyah. Segala tindakan yang dilakukan akan kembali kepada  diri sendiri, setiap tindakan harus selalu penuh pertimbangan khususnya ketika mengunakan media sosial. Terkadang apa yang ditulis atau diposting refleks tidak dengan kesadaran penuh, untuk itu perlu juga pengetahuan terkait penggunaan media sosial yang sesuai dengan syariat Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H