Beberapa waktu terakhir ini, kata healing menjadi kata yang paling sering dilontarkan dimana-mana. Satu kata yang dianggap mampu menjadi jalan keluar dari berbagai macam masalah yang dihadapi kaum muda. Self-healing biasa dilakukan anak muda saat sedang lelah dengan pekerjaannya atau merasa dirinya berada di lingkungan dan hubungan yang toxic.
Banyak anak muda yang melakukan self-healing dengan berlibur atau memanjakan diri untuk menghindari kepenatan dalam bekerja. Namun, apakah makna self-healing tersebut bisa dianggap benar?
Mengapa Banyak Kaum Muda Butuh Healing?
Sebelum membahas hal tersebut, kita perlu mengetahui alasan dibalik terjadinya fenomena ini. Dalam kanal Youtubenya, Prof. Rhenald Kasali Ph.D. menyebutkan bahwa kaum muda saat ini banyak terpapar informasi di media sosial terutama dengan kata-kata populer yang ada di dalamnya. Sekali tebersit kata tersebut, anak muda akan langsung membandingkan dengan dirinya.
Apabila merasa cocok, maka mereka akan setuju dan mengikuti apa yang dimaksud dengan kata tersebut. Tidak hanya itu, zaman sekarang media sosial juga sudah menjadi wadah unjuk kesuksesan dan keberhasilan banyak orang tanpa memperlihatkan proses dibalik itu semua.
Dampaknya, banyak anak muda yang membanding-bandingkan dirinya dengan keberhasilan orang lain, merasa langkah yang diambil selalu salah, serta tidak fokus untuk mencapai target hidup yang sudah dirancang sebelumnya. Pada akhirnya, banyak anak muda saat ini yang ingin berhasil dan sukses dalam waktu yang singkat dengan proses yang instan.
Dilihat dari sudut pandang yang lain, kondisi perekonomian saat ini sudah tumbuh jauh lebih sejahtera dibandingkan sebelumnya, sehingga tidak sedikit orang tua lebih mudah memberikan apapun kepada anaknya. Orang tua juga cenderung “memanjakan” anak dengan memenuhi segala kebutuhannya.
Akhirnya, anak menjadi “manja” dan merasa semua bisa didapatkan secara instan. Namun, saat anak tumbuh dewasa, tidak jarang pula orang tua berekspektasi lebih kepada sang anak. Hal tersebut membuat anak merasa terbebani dan takut apabila menghadapi kegagalan. Kondisi inilah yang mendorong anak muda untuk melakukan self-healing dan self-reward.
Makna Healing yang Sebenarnya
Self-healing secara harfiah mengandung makna penyembuhan diri. Makna tersebut berasal dari kata healing yang diartikan sebagai “a process of cure”: suatu proses pengobatan/penyembuhan. Self-healing dimaksudkan sebagai suatu proses pengobatan atau penyembuhan yang dilakukan sendiri melalui proses keyakinan dan didukung oleh lingkungan serta faktor eksternal penunjang (Bachtiar & Faletehan, 2021).
Pendapat lain menyebutkan bahwa healing adalah proses menyelaraskan hidup seseorang dengan kebutuhan jiwanya (Stonhorn, et al., 2017). Prof. Rhenald Kasali Ph.D. dalam kanal Youtubenya juga menjelaskan bahwa healing adalah proses yang dibutuhkan untuk mengatasi sebuah luka batin di masa lalu supaya dapat menjalankan kehidupan yang lebih baik lagi di masa depan.