Dalam rangka memutus tali rantai stunting BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) menggandeng mahasiswa untuk bekerja sama dalam hal mengurangi angka stunting di indonesia. Salah satunya mahasiswa Muhammadiyah Banjarmasin yang telah bekerja sama dengan BKKBN untung terjun secara langsung dan terlibat dalam lingkungan masyarkat melalui kegiatan KKN 7 Tematik Stunting. Fokus utama dalam kegiatan KKN 7 Tematik Stunting yaitu mengurangi angka kejadian stunting pada daerah mahasiswa bertugas dan bagaimana mahasiswa dapat menyadarkan masyarakat betapa bahaya dampak anak yang terkena stunting.  Stunting bukan hanya mempengaruhi fisk berbadan pendek tetapi, menurut Aryastami (2017) mengatakan bahwa stunting memiliki dampak menurunkan intelektualitas (kemampuan anak dalam berpikir) dan (Kognitif) kemampuan aktifitas mental anak.
Mahasiswa KKN 7 Tematik Stunting memiliki 2 program kerja yang dimana 2 program kerja dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
1. Program Kerja KelompokÂ
2. Program Kerja Individu
Dalam program tersebut yang membedakan yaitu jika program kerja kelompok mahasiswa bekerja sama dengan teman kelompok dan observasi menanyakan kepada kepala desa ataupun tokoh masyarakat masalah kesehatan dan yang lainnya yang sering dihadapi oleh masyarakat desa yang berkaitan dengan stunting yang nantinya mahasiwa bersama teman kelompok akan menerapkan program kerja yang cocok untuk diadakan di Desa terkait. Setelah itu jika program kerja individu mahasiswa tersebut memikirkan masalah kesehatan dan yang lainnya yang terjadi di desa terkait yang nantinya mahasiswa tersebut memikirkan secara personal program apa yang cocok untuk diterapkan pada desa terkait.
Untuk membuka mata dan kesadaran masyarakat akan dampak stunting mahasiswa KKN 7 Tematik Stunting Universitas Muhammadiyah dengan program kerja individu melakukan sosialisasi di Sekolah Dasar Negeri 1 Tabunganen Tengah. Edukasi di sekolah mengambil judul "Edukasi Makanan Sehat dan Makanan Tidak Sehat" yang diikuti oleh 35 siswa/siswi. Penyampaian materi dilakukan menggunakan media PowerPoint, Menonton pembelajaran menggunakan media berupa Video dan di akhir acara dilakukan lomba mewarnai. Sebelum kegiatan edukasi penyampaian materi siswa/siswi diajak untuk melakukan permainan atau game dengan tujuan agar siswa/siswi tidak jenuh dan dapat lebih dekat dengan pemateri.
Setelah melakukan permainan dilanjutkan dengan penyampaian materi  dan tanya jawab dari 35 siswa/siswi pemateri menanyakan Stunting seluruh siswa masih asing dengan kata stunting disini menunjukan peran orang tua dalam menjaga tumbuh kembang anak agar menghasilkan generasi emas yang akan datang. Selanjutnya pemateri menanykan "contoh makanan bergizi?" siswa menjawab buah seperti buah (Pisang, Anggur, jambu, Kelengkeng,Mangga), Ikan (Ikan Mujaer, Ikan Nilai, Ikan Gabus, dan ikan Biawan) dan pemateri menanyakan "contoh makanan yang tidak sehat" siswa menjawab adalah gorengan, minuman soda (Fanta, sprite, dan coca-cola). Selanjutnya pemateri menanyakan "dampak penyakit makanan tidak sehat" sebagian siwa/siswi menjawab sakit dan tidak dijelaskan secara spesifik sakit apa. Setelah itu pemateri menjelaskan bahwa jika kita tidak memperhatikan makanan yang kita makan bisa jadi makanan yang kita konsumsi tidak sehat dan akan menyebabkan tubuh seperti sakit kepala, Demam, Diare, alergi, keracunan makanan dan bahkan kematian anak.
Setelah sesi penyampaian materi dilakukan lomba mewarnai, dari 35 siswa merupakan siswa campuran kelas I sampai kelas IV. Lomba mewarnai dilakukan karena penulis berfikir lomba mewarnai akan memacu kreatifitas siswa dan dapat lebih mengingat makanan sehat yang siswa warnai sesuai dengan kreatifitas siswa masing-masing. Penilaian pemenang dilihat dari kerapian warna, warna tidak boleh keluar dari garis gambar, ketajaman warna dan kesesuaian gambar warna dengan kehidupan nyata. Dari Hasil lomba menggambar yang diikáti kelas 1 -4 didapat pemenang lomba juara 1 berasal dari kelas 1, juara 2 berasal dari kelas 2, dan juara 3 berasal dari kelas 3. Dari hasil lomba mewarnai dapat disimpulkan bahwa kreatifitas anak kelas 1 bisa lebih baik dari anak kelas 2-3. Dengan diadakan edukasi ini diharapkan siswa dapat mengetahui makanan sehat dan makanan yang tidak sehat. Serta mengetahui dampak yang terjadi jika anak tersebut kurang memperhatikan kesehatan dengan jajan sebarangan yang akan berdampak pada kesehatan siswa tersebut.