Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Politik

Matinya Independen oleh Teman Ahok

30 Juni 2016   21:47 Diperbarui: 1 Juli 2016   01:34 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

N[caption caption="Teman Ahol siap berkolaborasi dengan parpol"][/caption]Sebuah gerakan independen yang dilakukan oleh sekelompok warga DKI bernama Teman Ahok adalah sebuah kemunculan yang fenomenal ditengah krisis politik di Indonesia. Gerakan ini muncul sebagai gambaran perlawanan kepada partai-partai yang angkuh, transaksional dan korup. 

Kehadiran gerakan ini ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama populer dipanggil Ahok disimbolkan sebagai orang yang dizholimi oleh partai untuk maju pada Pilkada 2017 nanti. Dengan adanya pencalonan kepala daerah lewat jalur independen maka dibentuklah Teman Ahok (TA) yang bekerja menggalang KTP warga DKI untuk Ahok.

Jika ini murni dilakukan perlu diapreasi. Namun kemunculan gerakan ini dalam perjalanan banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan. 

Sangat disayangkan ketika kelompok ini telah menetapkan pilihannya lewat jalur independen tetapi berprilaku inkonsistensi mengkhianati semangat dan roh yang dibangunnya sendiri. 

Teman Ahok tiba-tiba berkolaborasi dengan partai yang hendak dilawan. Mirisnya, perilaku inkonsistensi ini dilakukan ketika diklaim mendapatkan 1 juta lebih KTP warga DKI dukung Ahok independen.  

Perilaku inkonsistensi Teman Ahok ini tentunya menimbulkan kecurigaan dan kekecewaan publik. Bagaimana tidak! 

Kecewa karena warga DKI yang telah menyerahkan KTP telah dikhianati oleh TA.  Semangat yang dibangun dari awal adalah "keantian partai" untuk melawan kebobrokan partai yang selama ini gagal melahirkan kader-kadernya yang bersih dan berkinerja tinggi.

Jika 1 juta KTP ini adalah benar bahwa warga DKI memberikan KTP nya dengan penuh kesadaran maka ini adalah sebuah fenomena yang harus dicatat dalam sejarah sebagai kebangkitan perpolitikan Indonesia.  Ini sebagai kekuatan arus baru yang akan merubah tradisi perpolitikan Indonesia. Ini merupakan kebangkitan kelas menengah Indonesia.

Sebagai mana diketahui bersama bahwa Teman Ahok digerakkan oleh kaum kelas menengah yang berpenghasilan tetap berprofesi sebagai kelompok masyarakat profesional dan wiraswastawan dengan tingkat pendidikan minimal sekolah menegah keatas. Pemberi KTP pun berasal dari kaum kelas menengah yang ada di mall-mall yang tentu bukan orang mudah dibodohi untuk memberikan dukungan politik kepada seseorang. Apalagi kaum kelas menengah yang ada di pusat perbelanjaan mewah tersebut terkenal sangat apatis  (cuek) terhadap dunia politik yang tentunya bukan suatu yang mudah untuk  mendapatkan dukungan dari mereka. Dan bukan pula  tanpa ketidaktahuan (keawaman) warga kelas menengah tersebut datang menyerahkan KTP-nya ke Teman Ahok tanpa mengerti maksud dan tujuan perjuangan yang digaungkan. 

Karena atas kesadaran bersama dan sepakat "anti partai" maka kaum kelas menengah itu menyerahkan KTP ke Teman Ahok mendukung Basuki Tjahaya Purnama maju jalur independen pada Pilkada 2017 nanti. KTP itu diserahkan bukan untuk tujuan bermesraan dengan partai.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun