Mohon tunggu...
A. Azis Nizar
A. Azis Nizar Mohon Tunggu... Administrasi - Berbagi pikiran dan wawasan, Minat dengan Ekonomi publik, Manajemen Bisnis, UKM

Berbagi pikiran dan wawasan, Minat dengan Ekonomi publik, Manajemen Bisnis, UKM

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Biar Hasil Pemilu Tak Seburuk Dahulu…

14 Februari 2014   02:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_322458" align="aligncenter" width="538" caption="Gambar Ilustrasi (Sumber: news.liputan6.com)"][/caption]

Gegap gempita Indonesia menuju pesta demokrasi semakin terasa. Banyak baliho semakin berseliweran dimana. Tak hanya itu banyak spanduk terlihat seakan berlomba memenuhi tempat-tempat umum, jalanan, angkot, bahkan bergelantungan di pohon-pohon sepanjang jalan Ibukota. Wow, sedemikian semarakkah pesta demokrasi kita?

Pesta demokrasi yang akan dihelat KPU ditahun 2014 ini, memiliki peran penting dalam menjamin berkembang maju atau semakin burukkah negeri kita nantinya. Nah, untuk menjamin hal ini kita harus benar-benar memilih orang yang tepat untuk lebih baik. Paling tidak, pilihlah orang yang mencintai Indonesia tercinta sehingga mampu mencinta masyarakat dengan lebih baik.

Bagaimana mencintai Indonesia?

Mencintai Indonesia sama dengan mencintai seluruh kelebihan dan kekurangan negeri tercinta. Dtengah berbagai masalah yang menimpa Indonesia saat ini maka diperlukan orang-orang yang bijak dan benar-benar peduli untuk memahami masalah masayarakat yang kompleks untuk merubah keadaan menuju lebih baik.

Apa saja masalah-masalah Indonesia?

Berbagai masalah yang dirasakan masyarakat diantaranya ekonomi yang tidak merata, pendidikan, kesehatan,dan permasalahan sosial lainnya.

Apa yang harus kita lakukan dalam pemilu 2014?

Indonesia sudah melewati pemilu yang kesekian kalinya, dan diusia Indonesia yang tidak muda lagi ini kita masih jauh dari kata merdeka apalagi maju. Nasib buruk bangsa ini tidak terlepas dari kesalahan memilih dalam Pemilu. Andai saja yang kita pilih benar-benar orang yang layak, punya kemampuan, dan peduli terhadap bangsa ini maka Indonesia sudah lebih maju. Tapi, Indonesia maju masih menjadi cita-cita, paling tidak hingga saat ini. Untuk itu mari kita pilih calon-calon pemimpin, DPR, Senator yang memang layak dipilih dan sudah memiliki bukti nyata dan mau berbuat untuk Indonesia lebih baik.

Mari edukasi masyarakat untuk Indonesia lebih baik.

Sebagian besar masayarakat Indonesia memang sudah menikmati keterbukaan informasi sehingga memungkinkan untuk memilih dan memililah informasi yang positif atau negative. Namun tidak sedikit pula dari orang-orang disekeliling kita yang tidak belum dapat mengakses informasi yang banyak ini, bahkan banyak diantaranya bahkan tidak tau sama sekali atau tidak perduli dengan informasi yang berkembang.

Untuk mencermati masalah kekurangan dan keterbatasan informasi pada mereka maka sudah seharusnya kita berbagi informasi positif. Mari bersama-sama mengajak kerabat, tetangga, dan orang-orang terdekat untuk terlibat aktif dalam pemilu 2014 ini. Bukan hanya itu mari perkenalkan kepada mereka orang-orang baik, mampu, dan memang siap bekerja untuk Jakarta yang lebih baik.

Bagaimana menjaring calon-calon yang memang berkualitas dan mau?

1.Pelajari track record

Ditahun politik seperti ini hamper tidak bisa dibedakan antara pemain lama dan pendatang bila dilihat dari bayaknya brosur, baliho, maupun iklan di media. Walaupun demikian mengetahui rekam jejang seorang calon tidalah terlalu sulit dijaman serba informati seperti ini. Dengan bertanya pada Om Google semua data yang diperlukan akan keluar dalam waktu yang lama.

Seorang pemain lama dan pantas dapat diketahui dengan mudah disana hanya dengan memasukkan beberapa kata kunci yang diinginkan. Misalnya saja jika anda ingin mengatui siapa Indra J, Pilliang, Fahira idris, Megawati, SBY, bahkan Farhat Abbas, dan lain-lain tentang prestasi, kegiatan, atau apapun mengenai calon yang ingin anda ketahui maka dengan mudah akan diketahui.

Dengan demikian kita sudah memiliki paling tidak memiliki sedikit data akurat berdasarkan tahun pemberitaan dan validitas informasi yang kita dapatkan.

2.Cermati Visi dan Misi

Visi dan misi seorang calon adalah jualan yang lumrah saat musim kampanye tiba. Tetapi sebagai manusia cerdar dengan segelimang informasi mari kita jeli terhadap visi dan misi calon yang akan kita pilih. Mari bersama kita bandingkan antara track record calon dengan visi dan misi yang ditawarakan. Seorang yang konsisten dengan pengabdiannya maka kita akan menemukan kesesuaian aktivitas masa lalu dengan visi dan misi yang ditawarkan. Dengan demikian kita dapat putuskan apakah calon tersebut memiliki visi dan misi yang hanya akan dijual saat kampanye untuk mengelabui pemilih atau memang aktivitas lama yang dilakukan bertahun-tahun yang membutuhkan dukungan kita semua untuk maju berbuat lebih banyak dan lebih baik.

3.Cari tau artikelnya

Mempelajari trakc record sama dengan mempelajari artikelnya. Namun pada item ini penulis ingin mengajak pembaca untuk meneliti dengan jeli kapan artikel tersebut dikeluarkan. Jikabanyak artikel tentang calon dan prestasinya dijejal menjelang kampanye tiba maka mari berhati-hatilah. Karena boleh jadi artikel tersebut sengaja dipublikasi untuk mendapatkan dukungan alias pencitraan semata.

4.Bandingkan

Setelah kita mendapatkan informasi yang banyak tentang calon-calon yang berseliweran, maka sudah saatnya kita membandingkan mana yang lebih baik diantara para calon. Dengan menggunakan kcerdasan intelektual kita masing-masing tentunya kita mampu memilih calon yang terbaik diantara yang baik yang telah diloloskan KPU.

5.Diskusikan

Untuk lebih meyakinkan pendapat dan hasil analisa kita, mari diskusikan dengan teman atau siapapun yang anda anggap layak. Dan bila perlu jangan segan untuk diskusikan atau adu argument dengan calonnya baik langsung maupun melalui social media baik FB, Twitter, atau lainnya. Calon yang bijak pasti siap berdiskusi dan berdiskusi dengan siapapun. Dan bila perlu cek twitternya dan pelajari dengan siapa saja sang calon berdiskusi dan peduli. Jangan pilih lagi deh kalo ada calon hanya twitteran dengan sesame pejabat, Cuma artis, atau pemuka umat saja. Dijamin bakal kecewa berat friends!!!

6.Sampaikan dan sebarkan mamfaat

Pada tahap ini memang sudah saatnya kita sampaikan pada keluarga terdekat, teman-teman, sahabat tentang orang-orang yang kita yakini bisa mewakili kita menuju kursi DPR atau DPD/Senator. Mudah-mudahkan dengan menyebarkan virus ini kita bisa berharap bisa bersama-sama menuju Indonesia yang lebih baik.

Bagi sebagian orang mungkin akan menganggap kurang kerjaan apa yang kita lakukan. Tetapi mari kita yakini bersama dengan bahu membahu memberikan informasi yang baik tentang orang-orang yang layak dipilih menuju senayan akan merubah kondisi Indonesia menuju arah yang lebih baik. Tetap semangat, Untuk Indonesia yang lebih baik dan bemartabat!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun