Mohon tunggu...
A. Azis Nizar
A. Azis Nizar Mohon Tunggu... Administrasi - Berbagi pikiran dan wawasan, Minat dengan Ekonomi publik, Manajemen Bisnis, UKM

Berbagi pikiran dan wawasan, Minat dengan Ekonomi publik, Manajemen Bisnis, UKM

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi-JK Tersandera, Perekonomian Indonesia Sengsara

5 Oktober 2014   18:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:17 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan PDIP memenangkan pemilu presiden ternyata tidak membuat perjalanan politik PDIP berjalan mulus. Beberapa kesalahan politik yang fatal dilakukan PDIP dalam mebangun komunikasi politik dengan partai lain membuat sang pemenang pemilu tak leluasa bergerak. Beberapa fakta yang sudah terlihat adalah kekalahan PDIP untuk meraih alat kelengkapan DPR RI mulai kursi pimpinan DPR RI, Pimpinan Fraksi, Penolakan Gugatan terhadap UU MD3 oleh MK, dan mungkin PDIP juga akan kehilangan kesempatan untuk menduduki kursi pimpinan MPR.

Berbagai kegagalan PDIP tersebut seakan menjadi awal bayang-bayang suram kegagalan pemerintahan Jokowi-JK. Bukan tidak mungkin efek ketidakmampuan membangun komunikasi politik yang dilakukan PDIP akan terus menggerogoti potensi PDIP dan pemerintahan Jokowi-JK nantinya. Respon publik akan Jokowi Effect kini seakan mulai kehilangan pesonanya. Hal ini disebabkan oleh publik butuh kepastian politik yang menciptakan kenyamanan bagi semua kalangan.

Beberapa kali Jokowi Effect memang menjadi tren yang baik dalam perekonomian Indonesia. Respon pengusaha dan pasar terhadap persetujuan Jokowi mencalonkan diri misalnya berhasil menguatkan nilai tukar rupiah dan sempat membuat pasar saham menguat walaupun dalam beberapa basis point.

Pesona Jokowi mungkin akan terus ada namun seiring dengan beberapa kegagalan PDI di Senayan membuat tren Jokowi Effect menurun untuk saat ini. Kenyataan ini harus diakui paling tidak ada kegelisahan pengusaha dan pasar saham terhadap ketidakstabilan politik yang akan mengganggu perekonomian Indonesia ke depan. Karena bagaimanapun untuk menciptakan perekonomian yang stabil dan berkembang dibutuhkan dukungan politik. Dan Jokowi terbukti mulai gagal dalam hal ini karena ketidakmampuan PDIP menggandeng partai lain untuk bersama-sama membangun pemerintahan baru.

Respon pasar terhadap perkembangan politik memang sedang mengalami tren penurunan kepercayaan. Walaupun demikian hal ini belum berdampak signifikan karena masih bias diatasi dengan syarat PDIP dan Jokowi-JK berperan aktif mengambil langkah-langkah strategis mengamankan situasi politik agar stabil. Beberapa langkah yang seharusnya mulai dilakukan Jokowi-JK dan Koalisi Indonesia hebat adalah:

1.Membangun komunikasi politik yang lebih intens dengan partai lain baik secara kepartaian dan personal.

2.Memobilisasi semua kekuatan koalisi Indonesia Hebat untuk aktif bersama-sama melakukan pendekatan dengan partai di luar koalisi.

3.Menghentikan blunder dan semua pernyataan-pernyataan provokatif baik terhadap partai lain maupun masyarakat/publik.

4.Membangun komunikasi politik yang elegan dengan Partai Demokrat khususnya SBY dan mengajak Megawati untuk membangun komunikasi dengan SBY karena bagaimanapun sikap Megawati memang tidak menunjukkan sikap negarawan sejati terlebih SBY secara terbuka telah berusaha untuk itu sejak 10 tahun yang lalu.

5.Menghentikan pernyataan yang seolah menunjukkan PDIP dengan sekutunya akan menang adu kuat dengan Koalisi Merah Putih. Sikap ini menunjukkan betapa jumawa dan angkuhnya PDIP.

6.Menggandeng rakyat sebagai pendukung untuk bersama-sama membangun bukan tameng untuk menghadapi Koalisi Merah Putih. Beberapa pernyataan politikus PDIP mengisyaratkan seolah rakyat sebagai tameng dan akan menjadi pion menaklukkan lawan politik. STOP Provokatif!

7.Menjalankan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat, mendukung ekonomi mikro UKM dan tetap memperhatikan makro.

8.Tetap pro-rakyat, anti asing dan aseng.

Semoga Jokowi-JK dan PDIP mampu membesarkan hati partai lain sambil berharap dukungan politik yang lebih baik sejak awal pemerintahan dimulai. Semoga perekonomian Indonesia tidak berdampak karena perseteruan di Senayan, andai itu terjadi maka kita serahkan pada Allah yang maha kuasa. Wallahu ‘alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun